Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Manajer umum Kamboja, Keisuke Honda menilai sepak bola negara tersebut masih membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mencapai level Vietnam dan Thailand.
Vietnam dan Thailand memang kekuatan besar di Asia Tenggara.
Thailand adalah tim paling sukses di Asia Tenggara dengan mengoleksi enam gelar Piala AFF.
Selain itu tim Gajah Perang itu mengemas sembilan medali emas SEA Games.
Sementara Vietnam beberapa tahun terakhir mengalami kemajuan pesat di bawah pelatih Park Hang-seo.
Timnas kelompok umur Vietnam finis sebagai runner-up Piala Asia U-23 2018.
Baca Juga: Kaesang Pangarep, Azrul Ananda, dan Raffi Ahmad, Mutiara Sepak Bola Indonesia
Timnas senior mereka mencapai perempat final Piala Asia 2019.
Vietnam juga berhasil menjuarai Piala AFF 2018.
Untuk ranking FIFA, Vietnam berada di peringkat 96, sementara Thailand berada di 111.
Kamboja masih berada di peringkat 177.
Keisuke Honda menilai tidak realistis bagi Kamboja untuk mencapai level Vietnam dan Thailand dalam tiga atau empat tahun.
Pria asal Jepang itu pertama kali ditunjuk untuk mengelola timnas Kamboja pada 2018.
Pada awal 2021, ia sepakat untuk memimpin Kamboja hingga 2023.
Baca Juga: Hasil Survei Football Institute: Kebijakan Naturalisasi di Timnas Indonesia dan U-20 Disetujui
Ia akan memimpin Kamboja bersama pelatih Jepang lainnya, Ryu Hirose.
"Itu tidak mungkin. Realistisnya, kami tidak bisa melompat, kita tidak bisa berubah drastis dalam waktu singkat," ujar Keisuke Honda, dilansir dari Khmer Timeskh.
"Kami membutuhkan lima, 10 atau 20 tahun untuk mencapai level yang sama.
"Itu rencana jangka panjang. Kita perlu membangun budaya terlebih dahulu," ujarnya.
Ia juga menilai salah jika mengabaikan perkembangan negara lain terutama Thailand, Vietnam dan negara tetangga lainnya.
"Merekalah yang kami lawan di kompetisi sepak bola internasional.
"Kami harus bertanya berapa banyak yang mereka investasikan di sepak bola.
"Negara-negara seperti Thailand dan Vietnam telah banyak berinvestasi di industri sepak bola.
"Kamboja perlu berinvestasi lebih banyak. Kita perlu lebih banyak berubah," ujarnya.
Sementara itu, Honda menilai sepak bola Kamboja mengalami kemajuan meski lebih lambat di banding negara tetangga.
Akan tetapi dia tetap optimistis dengan sepak bola Kamboja di masa depan.
"Perkembangannya sedikit demi sedikit, dari tahun ke tahun," kata Honda.
"Ini tantangan yang sulit. Tapi semuanya mungkin, bahkan melawan Thailand atau Vietnam," ujarnya.
Honda pun akan fokus dengan tugasnya bersama Kamboja di SEA Games, di mana Kamboja menjadi tuan rumah.
"Kami akan berusaha mendapatkan hasil yang baik di SEA Games,” katanya, merujuk pada SEA Games Kamboja 2023 yang dijadwalkan 5-17 Mei di Phnom Penh dan bagian lain Kerajaan," ujarnya.
Ia pun berpesan saat kontraknya selesai 2023, siapa pun yang menjadi penerusnya harus mengikuti rute yang telah dijalankan.
"Gaya yang sama, filosofi yang sama dengan orang yang tepat," katanya.