Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Perpisahan Suzuki di Valencia dan Kelegaan Anak Legenda MotoGP Sudahi Penderitaan

By Wahid Fahrur Annas - Selasa, 1 November 2022 | 17:30 WIB
Pembalap Suzuki Ecstar, Alex Rins berada di depan dua pembalap Ducati Lenovo pada balapan di MotoGP Inggris 2022, Minggu (7/8/2022) (MOTOGP.COM)

BOLASPORT.COM - MotoGP Valencia 2022 akan menjadi ajang perpisahan bagi sejumlah pembalap. Termasuk pabrikan Suzuki yang memutuskan menarik diri dari kompetisi.

Balapan seri ke-20 MotoGP 2022 di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia sekaligus aksi terakhir Joan Mir dan Alex Rins berseragam biru-biru bersama pabrikan asal Hamamatsu itu.

Suzuki memutuskan menarik diri setelah berkiprah selama dua dekade sejak era MotoGP pada 2002 silam.

Kemenangan pertama Suzuki di era MotoGP diraih oleh Chris Vermeulen dari Tim Rizla Suzuki pada balapan MotoGP Prancis dengan guyuran hujan lebat di Le Mans.

Setelah itu, Suzuki sempat vakum pada tiga musim MotoGP edisi 2012-2013-2014. Namun kembali lagi dengan skuat pabrikan bernama Tim Suzuki Ecstar pada tahun 2015 dengan koneksi pembalap Spanyol yaitu Maverick Vinales dan Aleix Espargaro.

Baca Juga: Kesaksian Sabahat Valentino Rossi, Francesco Bagnaia Sudah Lunasi Janji

Pada tujuh tahun terakhir, Suzuki semakin berkembang dengan hadirnya pembalap-pembalap potensial.

MotoGP 2020 menjadi puncak bahwa Suzuki tak bisa diremehkan lagi ketika berhasil meraih gelar juara melalui Joan Mir.

Adapun musim ini, Alex Rins telah memberikan kado perpisahan yang manis setelah berhasil memenangkan balapan MotoGP Australia lalu dengan impresif.

Di Valencia, Mir dan Rins tentu mengincar hasil terbaik, apalagi keduanya pernah finis di posisi satu dan dua pada seri MotoGP Eropa tahun 2020 di lintasan sepanjang 4 km ini.

Hasil bagus di Valencia akan melengkapi perpisahan Suzuki di MotoGP sebelum melepas Rins dan Mir merapat ke Honda musim depan.

Meski begitu, kemenangan juga diharapkan pembalap-pembalap lainnya yang akan berpisah dengan tim lamanya. Seperti halnya Enea Bastianini dengan Gresini dan Jack Miller yang berpisah dari Ducati.

Hampir seluruh pembalap akan berlomba-lomba meraih hasil terbaik di balapan terakhirnya sebelum hengkang ke tim lain.

Tapi hal itu tidak berlaku bagi pembalap KTM Tech3, Remy Gardner. Anak dari legenda MotoGP Wayne Gardner itu benar-benar menjalani musim yang tak bahagia pada debutnya.

Baca Juga: 2 Poin Lagi, Murid Valentino Rossi Bangkitkan Italian Pride pada MotoGP yang Sudah Setengah Abad Mati Suri

Gardner merasa nasibnya sudah direnggut oleh KTM yang tak bisa lagi berkiprah di kelas utama MotoGP.

Juara dunia Moto2 itu tahun lalu sudah tak peduli dengan balapan terakhirnya musim ini. 

Dia terpaksa harus turun kelas dari MotoGP ke World Superbike dan bergabung bersama Yamaha GRT.

"Itu tidak menyenangkan, itu tidak bagus," kata Gardner dikutip BolaSport.com Crash.net.

"Kami tidak memiliki pegangan, saya merasa seperti berada di atas es. Sejujurnya, saya tidak peduli tentang apa pun lagi," tutur Gardner.

MOTOGP.COM
Pembalap Tech3 KTM Factory Racing, Remy Gardner di MotoGP Belanda 2022

Artinya, Gardner sudah tak ikut campur lagi dengan masalah yang terjadi di pabrikan asal Austria itu sejak Minggu malam atau setelah balapan terakhir di Valencia.

"Saya selalu memberikan 100 persen, sayangnya saya rasa itu tidak cukup baik untuk standar mereka," kata Gardner.

"Niat saya adalah untuk tetap berada di sini dan melakukan yang terbaik. Sejujurnya, hati saya hancur," ujar Gardner.

Baca Juga: KTM Hanya Tinggal Menunggu Waktu Jadi Penghancur Tim Lain

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P