Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

PIALA DUNIA - FIFA Surati Seluruh Negara Peserta untuk Tak Protes ke Qatar, Minta Hanya Fokus kepada Sepak Bola

By Khasan Rochmad - Sabtu, 5 November 2022 | 05:30 WIB
Trofi juara Piala Dunia saat dipamerkan dalam acara FIFA di New York, AS (16/6/2022). (YUKI IWAMURA/AFP)

BOLASPORT.COM - FIFA meminta seluruh negara peserta Piala Dunia 2022 untuk hanya fokus kepada sepak bola dan tak ikut terlibat dalam polemik pelanggaran HAM yang menyasar Qatar sebagai tuan rumah.

Dua pekan lagi, jutaan pasang mata pencinta sepak bola akan tertuju pada turnamen Piala Dunia 2022 yang akan berlangsung di Qatar.

Pertandingan pembuka akan digelar tanggal 20 November dengan menyajikan duel antara tuan rumah timnas Qatar kontra timnas Ekuador.

Kurang lebih dalam 28 hari nanti, sebanyak 64 partai akan disuguhkan dengan laga pamungkas berlangsung 18 Desember mendatang.

Dengan semakin dekatnya Piala Dunia 2022, gelombang protes datang kian masif dari beberapa negara dengan menyoroti dugaan pelanggaran HAM yang dilakukan Qatar.

Aksi protes berupa spanduk kampanye boikot, komentar para pandit, hingga para pelatih dan pemain timnas yang berlaga di edisi kali ini turut mewarnai.

Sejalan dengan hal tersebut, FIFA telah menekankan bahwa negara peserta Piala Dunia 2022 tak usah ikut terlibat protes ini.

FIFA mengirim surat ke seluruh peserta dengan meminta untuk fokus terhadap timnya masing-masing dan tak mengacuhkan persoalan terkait HAM.

Baca Juga: Jadwal Piala Dunia - Skedul Lengkap Laga Fase Grup di Piala Dunia 2022

Presiden FIFA, Gianni Infantino, secara tegas mengungkapkan bahwa tak seharusnya para peserta turut memprotes Qatar.

Dia menyebutkan bahwa sepak bola seharusnya tidak disusupi oleh pesan politik khusus dan ideologi tersendiri.

"Tolong sekarang mari kita fokus pada sepak bola!" bunyi surat dari FIFA, dikutip BolaSport.com dari Sports NDTV.

"Kami tahu sepak bola tidak hidup dalam ruang hampa dan kami sama-sama menyadari bahwa ada banyak tantangan dan kesulitan yang bersifat politik di seluruh dunia."

"Tapi tolong jangan biarkan sepak bola terseret ke dalam setiap pertarungan ideologis atau politik yang ada."

"Salah satu kekuatan besar dunia memang keragamannya, dan jika penyertaan berarti apa-apa, itu berarti menghormati keragaman itu."

"Tidak ada satu orang atau budaya atau bangsa yang 'lebih baik' dari yang lain," tutup akhir pernyataan surat FIFA.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P