Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - PT LIB (Liga Indonesia Baru) telah menggelar pertemuan dengan pemilik klub Liga 1 untuk membahas kelanjutan kompetisi hingga soal Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa ini direncanakan digelar pada 15 November 2022.
Pertemuan yang berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Jumat (4/11/2022), membahas banyak hal.
PT LIB dan klub Liga 1 bersepakat ada beberapa opsi tanggal untuk kelanjutan Liga 1.
Baca Juga: 3 Agenda RUPS Liga 1, Ada Pembahasan Perubahan Direksi PT LIB
Sebanyak tiga opsi untuk lanjutan Liga 1 yakni pada 18 dan 25 November serta 2 Desember 2022.
Memang terdapat beberapa opsi, tetapi jadwal pertandingan Liga 1 belum bisa dipastikan.
Termasuk untuk skema penonton pun belum diputuskan karena masih menunggu izin dari Pemerintah.
Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno, mengatakan untuk masalah jadwal pertandingan, pihaknya baru akan membuat setelah melihat skema pertandingan yang diizinkan.
Terkait jadwal, nantinya akan diatur apakah berlangsung dengan sistem kandang-tandang atau tersentralisasi.
“Setelah itu baru membuat jadwal pertandingan. Termasuk untuk jam tayang juga mengacu pada perizinan,” ujar Sudjarno kepada awak media termasuk BolaSport.com, di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (4/11/2022).
Baca Juga: Format Lanjutan Liga 1 2022/2023 Tergantung Izin dari Pemerintah
“Nanti kami akan sesuaikan dan koordinasikan dengan pemegang hak siar, termasuk skema penonton bila nanti diizinkan dengan penonton," ucapnya.
Lebih lanjut, untuk RUPS pada 15 November, nantinya juga direncanakan akan ada pembahasan baru.
Salah satunya terkait laporan keuangan PT LIB per Oktober 2022, kemudian membahas sebagian hasil dari pertemuan dengan pemilik klub.
Juga tak lupa membahas permasalahan perubahan komposisi pengurus PT LIB.
"Jadi sebagian hasil pertemuan yang dibahas dalam owner meeting ini akan diangkat di RUPS, termasuk kelanjutan kompetisi, soal sistem apakah kandang-tandang atau tersentral, lalu direncanakan anggarannya,” kata Sudjarni.
“Terakhir terkait agenda perubahan komposisi komisaris dan direksi. Tetapi, hal itu nanti tergantung para pemegang saham," tuturnya.