Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Manajemen Arema FC hingga saat ini belum memutuskan lokasi markas baru seusai Tragedi kanjruhan. Singo Edan masih menunggu kepastian format lanjutan Liga 1 terlebih dahulu.
Seperti diketahui, Arema FC mendapat hukuman dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI dengan tidak diperbolehkan berkandang di Malang pasca Tragedi Kanjuruhan.
Arema FC diperbolehkan menggelar pertandingan kandang dengan jarak 250 km dari lokasi kejadian yakni Stadion Kanjuruhan, Malang.
Hukuman ini diberikan karena Tragedi Kanjuruhan sedikitnya menewaskan 135 orang.
Baca Juga: Wacana Liga 1 Dilanjutkan Tanpa Penonton, Arema FC: Cukup Kami Saja
Sanksi yang diberikan Komdis ini berlaku pada Arema FC hingga berakhirnya kompetisi Liga 1 2022-2023.
Selain itu, suporter Arema FC juga tak diperbolehkan datang memberi dukungan untuk tim kebanggaannya.
Terkait markas baru manajemen Singo Edan mengaku belum membuat keputusan apapun.
Sebab mereka memilih untuk menunggu kepastian format lanjutan Liga 1 musim ini terlebih dahulu.
Hal ini diungkapkan kata Komisaris PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (PT AABBI), Tatang Dwi Arifianto.
"Kepastian di mana venue Arema FC setelah mendapatkan hukuman dari Komdis PSSI pasca tragedi Kanjuruhan tentu akan segera dipastikan menunggu keputusan format kelanjutan kompetisi nanti seperti apa," kata Tatang sebagaimana keterangan tertulis yang diterima BolaSport.com.
Belum lama ini PT Liga Indonesia Baru (LIB) bersama pemilik klub Liga 1 telah sepakat menyiapkan beberapa opsi.
Baca Juga: Mulai Gelar Laga Uji Coba, Pelatih Arema FC: Ini Langkah Pertama Kita
Terdapat tiga opsi untuk lanjutan Liga 1 yakni bergulir pada 18 November, 25 November, dan 2 Desember 2022.
Meski sudah ada opsi tersebut, terkait format kompetisi belum diputuskan.
Hal ini karena PT LIB menegaskan masih menunggu kepastian izin dari pemerintah.
PT LIB mengaku, format kompetisi bakal digelar sesuai dengan izin dari pemerintah nantinya.
Namun, wacana kompetisi bergulir dengan menggunakan sistem bubble dan tanpa penonton sudah menjadi isu umum akhir-akhir ini.
Walaupun belum jelas manajemen Arema Fc tak bisa memungkiri bahwa hal ini juga sudah menjadi bahasan tim.
"Dua hal tersebut ( home away atau centralized bubble) masih menjadi bahasan. Namun kami yakin hal ini akan segera dipastikan secepatnya," kata Tatang.
Tim asal Malang itu mengatakan bahwa saat ini Arema memang tak memiliki banyak pilihan.
Baca Juga: Terungkap, Broadcaster Ngeluh Geser Kick-off Arema FC vs Persebaya karena Takut Ditinggal Sponsor
Sehingga apapun keputusannya nanti, Arema FC akan menghormati keputusan itu.
Sebab Arema FC juga saat ini berada dalam masa hukuman.
"Soal adanya penolakan di supporter terkait format bubble dan tanpa penonton, kami sangat respect dengan hal itu," ucap Tatang.
"Sekali lagi, cukup Arema FC saja yang mendapatkan hukuman ini. Kami akan jalani dengan legowo," tuturnya.