Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Liverpool, Juergen Klopp, akan bertahan di klub tersebut sekalipun wacana penjualan oleh pemilik jadi terlaksana.
Diberitakan BolaSport.com sebelumnya, Liverpool dinyatakan bakal dijual oleh pemilik mereka saat ini, Fenway Sports Group atau FSG.
Walau terkesan mendadak, waktu sekarang dinilai sebagai momen yang tepat bagi FSG untuk menjual klub Liga Inggris asal Merseyside tersebut.
FSG perlahan mampu membimbing tim keluar dari kebangkrutan sejak memiliki Liverpool pada 2010.
FSG membeli klub itu dengan harga 300 juta pounds (setara Rp5,4 triliun).
Pengelolaan dalam perekrutan pelatih dan pemain membuat Liverpool bangkit dari keterpurukan.
Puncaknya, nama besar Liverpool bergaung lagi dengan kembali disegani selama periode dilatih oleh Juergen Klopp mulai tahun 2015.
Kesuksesan Liverpool memenangi Liga Champions pada 2019 dan Liga Inggris 2020 menjadi penanda era kebangkitan klub.
Klopp mengatakan wacana penjualan klub tidak akan membuatnya berubah pikiran dan hengkang.
Seperti diketahui, Klopp menandatangani perpanjangan kontrak hingga 2026 pada April 2022.
“Dari yang saya baca, Liverpool sedang mencari investor baru. Itu ide yang bagus. Saya senang mendengarnya,” kata Klopp, dikutip BolaSport.com dari The Mirror.
“Untuk saya hal itu tidak berarti apa-apa. Apapun yang terjadi ke depannya, kalaupun kepemilikan klub berubah, saya tetap berkomitmen ke Liverpool.”
Pria asal Jerman itu juga menganggap wajar wacana yang diajukan oleh FSG.
Hal itu yang membuatnya tidak terkejut saat mendengar rencana demikian.
“Chelsea dijual, sementara Liverpool mencari investor baru. Itu dua hal berbeda. Setahu saya, FSG mencari investor dan itu hal yang masuk akal.”
“Apapun yang terjadi, saya masih loyal ke Liverpool. Tidak ada yang terkejut saat mendengar kabar itu,” tutur Klopp.
Dilansir BolaSport.com dari Daily Mail, setidaknya ada dua alasan mengapa John W. Henry, pemilik Liverpool, ingin melepas dan menjual runner-up Liga Inggris musim lalu itu.
Alasan pertama adalah gagalnya Liga Super Eropa yang didengungkan pada 2021 karena protes keras suporter.
Alasan kedua, dengan gagalnya Liga Super Eropa, maka pendapatan dan prospek masa depan klub akan terancam.
Liverpool adalah salah satu klub dengan neraca keuangan stabil.
Akan tetapi, ancaman resesi pada tahun 2023 sedikit banyak akan memengaruhi kondisi klub.
Kalau dijual sekarang, Liverpool berada pada posisi lebih menguntungkan dengan pertimbangan bahwa skuad mereka diisi oleh staf, skuad, dan pelatih yang sudah matang.
Sejauh ini, terdapat beberapa nama yang dirumorkan menjadi peminat dari Liverpool sebagai pemilik anyar.
Baca Juga: Hasil Piala Liga Inggris - Gebuk Chelsea, Man City Melaju dan Dekati Rekor Liverpool di Carabao Cup
Di antaranya adalah RedBird Capital Partners yang baru saja mengakuisisi AC Milan pada pertengahan tahun lalu.
Nama lain adalah Syekh Khaled bin Zayed Al Nehayan yang sebelumnya pernah menawar Liverpool pada 2017 tetapi ditolak.