Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Penantang gelar nomor satu peringkat satu kelas menengah UFC, Robert Whittaker, turut mengomentari pertarungan main event pada UFC 281.
Duel Israel Adesanya versus Alex Pereira menjadi sajian utama untuk memperebutkan sabuk emas kelas menengah yang bergulir di Madison Square Garden, New York, Amerika Serikat, Minggu (13/11/2022) Waktu Indonesia.
Israel Adesanya menjadi petarung yang aktif dalam mempertahankan takhtanya, ini menjadi ketiga kali baginya melakoni pertarungan gelar pada tahun ini.
Namun, penampilan Adesanya dalam duel terakhirnya mendapat berbagai komentar miring saat melawan Jared Cannonier pada UFC 276.
Walaupun meraih kemenangan angka mutlak, tetapi penampilannya membosankan. Gerak-geriknya sepanjang pertarungan tak mampu menggugah atmosfer penonton.
Itu terlihat dari banyak penonton yang saat itu meninggalkan T-Mobile Arena kendati duel Adesanya vs Cannonier belum selesai.
Situasi ini ditanggapi oleh Whittaker yang sudah dua kali tumbang di tangan Adesanya, salah satunya dibuat KO.
Baca Juga: Isi Waktu Saat Jadi Pensiunan UFC, Jagoan Kelas Bantam Ingin Hajar Manny Pacquiao
Whittaker menilai bahwa gaya bertarung Adesanya yang cenderung hanya bermain aman sangatlah efektif untuk memenangkan pertandingan.
Serangan Adesanya yang agresif kemudian diikuti pertahanan yang sangat kuat membuatnya bisa saja kembali mendominasi lawannya.
"Ini sangat sulit untuk dikatakan karena saya kira ini adalah pertarungan 50-50," kata Whittaker kepada Fox Sports Australia dilansir BolaSport.com dari MMA Junkie
"Namun jika saya bertaruh, saya harus mengatakan Israel, karena dalam pertarungan seperti ini, petarung yang lebih defensif jelas merupakan permainan yang lebih aman," ujar Whittaker.
"Dan apa yang Adesanya lakukan dengan baik, striking defensif, menggunakan jangkauan, jangkauan dan tinggi badannya untuk keuntungan terbaiknya."
Baca Juga: Demi Status Ratu Kelas Jerami, Zhang Weili Janjikan Duel Brutal pada UFC 281
"Dia melakukannya dengan sangat baik. Tak hanya itu, itu sangat efektif melawan semua orang. Maka, ia tidak perlu mengubah banyak hal. Itu bekerja pada semua orang," tutur Whittaker.
"Seperti yang saya katakan, Adesanya adalah pilihan yang lebih aman. Ia adalah striker defensif dan juga sang juara. Jika ini adalah keputusan yang lebih dekat, biasanya itu akan condong ke arah sang juara," ujarnya.
Whittaker sendiri bersiap jelang duelnya melawan Paulo Costa pada UFC 284 mendatang.
Kemenangan atas Paulo Costa memungkinkan akan membawa Whittaker kembali mendapatkan pertarungan gelar.
Jika Adesanya dan Whittaker sama-sama memenangkan pertarungannya, duel trilogi mereka kemungkinan besar akan tercipta untuk takhta kelas menengah.
Baca Juga: Isi Waktu Saat Jadi Pensiunan UFC, Jagoan Kelas Bantam Ingin Hajar Manny Pacquiao