Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, telah menguji bahan bakar ramah lingkungan dan mengaku tidak ada perbedaan yang signifikan.
Pemilik enam gelar juara dunia kelas MotoGP telah menyelesaikan uji coba menggunakan bahan bakar non-fosil di Sirkuit Jarama, Madrid, Spanyol, Kamis (10/11/2022).
Bahan bakar tersebut diproduksi langsung Repsol yang merupakan sponsor utama bagi tim pabrikan Honda pada MotoGP.
Marquez menempuh 12 lap dengan menunggangi Honda RC213V-S.
Tes ini bertujuan untuk menguji tingkat performa dari bahan bakar daur ulang ini dibandingkan bahan bakar konvesional.
Repsol berharap bahwa bahan bakar ramah lingkungan yang mereka ciptakan memiliki performa yang sama dengan bahan bakar yang digunakan pada MotoGP saat ini.
Bahan bakar non-fosil direncanakan akan digunakan di MotoGP pada 2027 untuk mengurangi emisi CO2.
Ini menjadi alternatif dari tren kendaraan bertenaga listrik di mana sudah memiliki kelas lomba khusus yaitu MotoE.
Marquez mengaku bahwa secara mendasar tidak ada perbedaan.
Baca Juga: Peringatan Bos Ducati untuk Bagnaia dan Bastianini, 'Jangan Ada Kekacauan'
"Ini adalah tes yang sangat positif, rasanya bagus dan saya tidak melihat perbedaan saat menggunakan biofuel," ucap Marquez dikutip BolaSport.com dari Crash.
"Pada akhirnya tujuannya adalah untuk mempertahankan tingkat performa yang tinggi."
"Ketika Repsol membawanya ke sirkuit, produk ini sudah diuji dengan baik, tetapi selalu penting untuk mengujinya juga di lintasan."
"Ini dilakukan untuk memeriksa hasilnya tidak berubah karena variabel seperti kelembapan atau suhu yang dapat mempengaruhi ketika kita mencari kinerja yang maksimal."
"Kami bertukar informasi, sehingga apa yang diuji di pusat pengujian sesuai dengan apa yang terjadi di lintasan."
Tentunya ini menjadi kabar menggembirakan untuk MotoGP yang berusaha ikut serta dalam kampanye pemeliharaan lingkungan hidup.
Lebih lanjut, Marquez mengatakan bahwa bahan bakar ramah lingkungan tetap membuat motornya terasa nyaman dikendarai meski dalam kecepatan tinggi.
"Sebagai pengendara, kita melihat respons dari mesinnya," ucap Marquez.
"Kita ingin meningkatkan putaran dengan bersih, bahwa sensasinya halus saat menyentuh gas, dan itu tergantung pada pembakaran, yang terkadang terlalu agresif."
"Dalam hal ini sensasinya halus. Kita juga melihat bahwa mesin terasa halus di bawah putaran tinggi, yaitu saat kita mencapai performa maksimal."
Baca Juga: Jack Miller Girang Adaptasinya Bareng KTM Berjalan Lancar