Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Legenda MotoGP, Valentino Rossi, memberikan pujian untuk Ducati dengan menyebut pabrikan asal Borgo Panigale tersebut sebagai sumber masalah bagi rival-rivalnya.
Musim ini Ducati menegaskan status mereka sebagai pabrikan yang paling mendominasi pada MotoGP.
Dari delapan pembalap yang menggunakan motor Ducati, enam di antaranya berhasil finis tiga besar dengan total 32 podium sepanjang musim 2022.
Puncaknya jelas adalah keberhasilan Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) meraih gelar juara dunia MotoGP 2022.
Bagnaia bangkit dari ketertinggalan 91 poin pada paruh musim untuk finis dengan keunggulan 17 poin dari rival terbesar, Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha).
Bagnaia pun mengakhiri puasa gelar Ducati yang sudah berlangsung selama 15 tahun.
Pengaruh Bagnaia di negaranya juga tak kalah besar. Dia menjadi juara dunia MotoGP Italia pertama setelah Valentino Rossi pada 2009.
Secara kebetulan, Rossi merupakan mentor Bagnaia di Akademi Pembalap VR46.
Rossi sendiri tak semujur Bagnaia ketika justru mengalami puasa kemenangan selama dua musim membela Ducati pada 2011-2012.
Baca Juga: Miliki Duet Pembalap Terkuat, Ducati Yakin Lebih Gacor pada MotoGP 2023
Meski demikian, ada hubungan yang cukup erat antara Rossi dan Ducati.
Selain mengantarkan Bagnaia meraih gelar juara, Ducati juga memasok motor bagi tim bentukan Rossi yaitu Mooney VR46.
Marco Bezzecchi keluar sebagai Rookie of The Year. Adapun Luca Marini cukup stabil bersaing bersama grup terdepan.
"Kami sangat senang dengan tim ini, baik Luca dan Marco tampil dengan sangat baik," ucap Rossi kepada Sky Sport MotoGP, dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
"Pekerjaan dengan akademi juga berjalan dengan sangat baik."
Lebih lanjut Rossi mengatakan bahwa Ducati telah menggeser peta kekuatan yang sebelumnya dikuasai pabrikan asal Jepang seperti Honda dan Yamaha.
Bahkan Rossi tak segan menyebut Ducati sebagai sumber masalah untuk tim lain pada MotoGP.
"Ducati telah membuat semua orang dalam masalah dalam beberapa tahun terakhir, mereka telah berpindah ke gigi yang lebih tinggi," ucap Rossi.
"Mereka bekerja dengan cara yang agresif, memiliki banyak motor di trek sehingga mereka memiliki banyak data."
Baca Juga: Peringatan Bos Ducati untuk Bagnaia dan Bastianini, 'Jangan Ada Kekacauan'
"Pabrikan Jepang mulai tertinggal sekarang, Yamaha dan Honda perlu memahami bahwa mereka perlu berbuat lebih banyak untuk menang.
"Di sisi lain saat ini Ducati sedang menuai buah dari pekerjaan Dall'Igna dan memiliki motor terbaik hari ini," tegas Rossi.
Kedatangan Gigi Dall'Igna sebagai General Manager pada 2013 telah mengubah Ducati dari pabrikan medioker menjadi penantang gelar juara.
Setelah memutus puasa kemenangan pada 2016, Ducati rutin menjadi salah satu protagonis dalam persaingan untuk titel tertinggi.
Baca Juga: Jack Miller Girang Adaptasinya Bareng KTM Berjalan Lancar