Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Direktur PT Persib Bandung Bermartabat, Teddy Tjahjono mengungkakan beberapa hal yang bakal dibahas dalam RUPS Luar Biasa PT LIB.
Dalam hal ini Teddy Tjahjono menyebut bila dalam RUPS Luar Biasa PT LIB akan ada tiga pembasan utama.
Pertama yakni laporan keuangan.
Kedua adalah pembahasan mengenai kelanjutan kompetisi.
Seperti yang diketahui, Liga 1 2022/2023 saat ini sedang dihentikan sementara akibat buntut dari tragedi Kanjuruhan.
Baca Juga: Menyangkut Kehidupan Anak Bangsa, Pelatih Dewa United Harap Lanjutan Liga 1 Segera Bergulir
Pembahasan ketiga yaitu tentang perubahan pengurus.
Hal ini tak terlepas dari status tersangka Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita.
Sebagai informasi, RUPS Luar Biasa PT LIB bakal digelar pada tanggal 15 November 2022.
"Rencananya ada RUPS PT LIB (15 November)," kata Teddy, dilansir BolaSport.com dari Kompas.com.
"Kalau dilihat agendanya itu adalah pembahasan laporan keuangan, pembahasan mengenai kelanjutan liga tahun 2022, dan perubahan pengurus," ujarnya.
Lebih lanjut, sebelumnya PT LIB memberikan opsi bila Liga 1 2022/2023 bisa digelar pada tanggal 18 November, 25 November atau 2 Desember 2022.
Namun rencana tersebut belum mendapatkan tanggapan dari pihak Pemerintah.
Teddy Tjahjono sendiri juga tidak mengetahui kapan kompetisi dapat kembali dilanjutkan.
"Belum tahu hasilnya seperti apa," ujarnya.
Baca Juga: Persiapan Makin Serius, Persib Bandung Cari Tim Liga 1 untuk Laga Uji Coba
Sementara itu, beberapa klub Liga 1 2022/2023 telah menyiapkan diri untuk mengikuti RUPS Luar Biasa PT LIB.
Salah satunya yakni Persebaya Surabaya.
Bahkan Persebaya Surabaya telah menyiapkan dua tuntutan.
Hal ini disampaikan oleh Yahya Alkatiri selaku Manajer Persebaya Surbaya.
Yahya menjelaskan bila tuntutan pertama yakni terkait sistem kompetisi.
Yahya berharap nantinya Liga 1 2022/2023 tetap menghadirkan penonton dan digelar kandang tandang.
Seperti yang diketahui, sempat muncul usulan bila Liga 1 2022/2023 kembali menggunakan sistem bubble.
"Kami tetap minta dengan penonton dan home away," kata Yahya, dilansir BolaSport.com dari Surya.
"Itu salah satu yang akan kami minta di RUPS Luar Biasa."
"Di owner meeting klub kami juga sama meminta itu," tuturnya.
Baca Juga: Satu Aspek Positif Saat Timnas U-20 Indonesia Kalah dari Al Adalah FC
Tuntutan kedua dari Persebaya Surabaya yakni terkait PSSI.
Yahya meminta agar dihapuskannya golden share 1 persen milik PSSI.
Dikutip dari Kompas.com, sebanyak 99 persen pembagian saham PT LIB saat ini dikuasai 18 klub Liga 1.
PSSI mempunyai satu persen sisanya tapi berstatas golden share,
Status tersebut membuat PSSI punya hak lebih istimewa dalam berbagai pengambilan keputusan.
"Di RUPS yang menjadi perhatian kami adalah penghapuran golden share 1 persen yang dimiliki oleh PSSI," ucap Yahya.
"Karena golden share itu nantinya PSSI bisa membuat keputusan-keputusan mutlak tanpa harus meminta pendapat dari klub."
"Ada beberapa yang bisa dia bisa membuat keputusan mutlak, itu menurut kami gak fair," tuturnya.