Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Penjaga gawang timnas Prancis, Hugo Lloris, menyatakan bahwa dirinya tak mau terbebani isu politik di Piala Dunia 2022.
Intrik dan polemik tak bisa dilepaskan dari terpilihnya negara Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.
Pemilihan yang dilakukan pada tahun 2010 tersebut membuat munculnya berbagai konflik kepentingan di dalamnya.
Negara Amerika Serikat yang kala itu menjadi penantang Qatar ternyata kalah meski diunggulkan.
Pemungutan suara yang dilakukan 22 anggota Komite Eksekutif FIFA mengeluarkan Qatar sebagai pemenang usai mendapatkan 14 suara berbanding 8 yang diperoleh AS.
Dua belas tahun berlalu, kini banyak pasang mata akan tertuju pada gelaran Piala Dunia yang disebut sebagai yang paling banyak problematika di dalamnya.
Pada 20 November hingga 18 Desember mendatang, Qatar akan menyambut lebih dari satu juta orang datang ke Timur Tengah.
Meski waktu turnamen makin dekat, hal ini tak membuat gelombang protes berhenti dan justru kian masif.
Bulan lalu, para pemain dari timnas Australia mengeluarkan pendapat melalui video yang mengkritik Qatar secara terbuka.
Mereka menilai bahwa penyelenggaraan dan persiapan yang dilakukan oleh Qatar tak manusiawi serta melanggar hak asasi manusia.
Menanggapi hal tersebut, FIFA sebagai badan sepak bola dunia mengirim surat kepada 32 negara peserta Piala Dunia 2022 untuk tak terlibat dalam isu politik dan ideologi.
FIFA meminta mereka untuk fokus kepada sepak bola tanpa mencampuri urusan dan memberikan kritik.
Sejalan dengan hal tersebut, timnas Prancis yang diwakili oleh sang kapten, Hugo Lloris, mengungkapkan bahwa mereka akan mendukung FIFA.
Lloris menyebutkan bahwa para pemain terlalu mendapatkan banyak tekanan akibat isu ini sehingga mereka akan lepas tangan dan hanya fokus kepada sepak bola.
"Jujur, saya setuju. Terlalu banyak tekanan pada para pemain. Kami berada di dasar rantai," kata Lloris, diikutip BolaSport.com dari ESPN.
“Jika Anda harus memberikan tekanan, pertama-tama itu harus dilakukan 10 tahun yang lalu. Sekarang sudah terlambat."
"Anda harus memahami bahwa bagi para pemain, kesempatan ini terjadi setiap empat tahun dan Anda ingin setiap kesempatan berhasil di lapangan. Sisanya untuk politisi. Kami adalah atlet," ujar Lloris.
France captain Hugo Lloris says there's too much pressure to protest at the upcoming Qatar World Cup. pic.twitter.com/hRRvPllbmf
— ESPN FC (@ESPNFC) November 14, 2022