Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Cristiano Ronaldo disarankan untuk gantung sepatu menyusul wawancaranya dengan Piers Morgan yang menimbulkan kehebohan.
Cuplikan wawancara Cristiano Ronaldo pada program Piers Morgan Uncensored menampilkan pernyataan-pernyataan pemain asal Portugal tersebut soal Manchester United.
Salah satunya adalah pendapat Cristiano Ronaldo soal Erik ten Hag, pelatih Manchester United.
Cristiano Ronaldo mengeklaim Erik ten Hag dan dua petinggi klub menginginkan dia pergi.
Dalam teaser lanjutan yang dirilis oleh Piers Morgan di kanal Youtube-nya, giliran aib keluarga Glazer yang dibongkar oleh Cristiano Ronaldo.
Cristiano Ronaldo menyebut Glazer tidak peduli dengan Man United dan hanya memikirkan soal uang.
Manchester United sebelumnya hanya merilis pernyataan singkat bahwa mereka masih menunggu fakta terkumpul sebelum merespons omongan-omongan Ronaldo.
Baca Juga: Dua Hal yang Jadi Kekecewaan Terbesar Manchester United karena Wawancara Cristiano Ronaldo
Sejumlah suporter Setan Merah pun telanjur berang dengan wawancara yang dilakukan pemain berusia 37 tahun itu.
Mereka meminta manajemen Man United memecat Cristiano Ronaldo.
Antonio Cassano, mantan pemain Real Madrid, menyarankan Ronaldo pensiun setelah Piala Dunia 2022 menyusul kehebohan yang ditimbulkan wawancaranya.
“Menurut saya Cristiano Ronaldo tidak punya nyali untuk mengakui bahwa dia sudah bukan dirinya sendiri pada tiga tahun terakhir,” kata Antonio Cassano, dikutip BolaSport.com dari Metro.
“Tahun ini dia harus ke Sporting Lisbon, lalu pensiun setelah Piala Dunia.”
Antonio Cassano pun tak ragu menyebut Cristiano Ronaldo sebagai sumber masalah untuk pelatih dan rekan-rekan setimnya.
Sosok yang pernah memperkuat AS Roma itu menyoroti sikap Cristiano Ronaldo yang kerap menilai dirinya sendiri terlalu tinggi.
Baca Juga: Wahai Manchester United, jika Ingin Terus Tampil Apik, Jual Saja Cristiano Ronaldo
Cassano memberi contoh ketika Cristiano Ronaldo tidak berusaha memberikan selamat kepada mantan rekan setimnya, Karim Benzema, yang memenangi Ballon D’Or.
“Cristiano Ronaldo adalah sumber masalah untuk para pelatihnya. Dia juga membawa problem untuk rekan-rekan setimnya,” ujar Cassasno melanjutkan.
“Ronaldo bahkan tidak berpikir untuk mengucapkan selamat ke Karim Benzema. Matanya tertutup rapat dan mengira dia bisa bermain hingga usia 50 tahun.”
“Hai, Ronaldo, saya beritahu ya: selesaikan karier Anda dengan impresif dengan memenangi Piala Dunia,” ucap Cassano.
Perkataan pedas Antonio Cassano belum berhenti di situ.
Ia juga tidak segan membandingkan Cristiano Ronaldo dengan rival abadinya, Lionel Messi (35).
Cassano menunjuk perbedaan terbesar antara dua pemain yang kerap direken sebagai pesepak bola terbaik dunia pada era kontemporer ini.
Baca Juga: Jadwal Piala Dunia - Brasil Vs Serbia, Partai Pembuktian Kedigdayaan Tim Samba Menuju Tangga Juara
“Cristiano Ronaldo tidak bisa terus-terusan ngambek, dan dia juga tidak bisa berpikir kalau bisa bermain di level tertinggi,” tutur Cassano.
“Egonya sungguh tinggi, tetapi Cristiano Ronaldo bukan Lionel Messi yang juga bisa bermain sambil duduk. Fisiknya sudah tidak sanggup untuk bermain lagi.”
“Sikapnya ini menunjukkan kalau Cristiano Ronaldo selalu mementingkan ego pribadinya lebih dulu,” ucap Cassano lagi.