Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Demi Tingkatkan Performa Pemainnya, Malaysia Gunakan Sport Science

By Wawan Saputra - Minggu, 27 November 2022 | 23:45 WIB
Ilustrasi berita bulu tangkis. (ANDREAS JOEVI/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Malaysia membuat terobosan untuk meningkatkan prestasi di bulu tangkis melalui pengembangan yang berbasis data.

High Perfomace Unit yang dipimpin Tim Jones akan memakai sistem berbasis data untuk memantau progres dari setiap pemain di Akademi Bulu Tangkis Malaysia (ABM).

Nantinya semua data terkait dengan pemain akan disimpan dan menjadi bahan evaluasi bagi tim pelatih dan juga pemain.

Evaluasi nantikan akan dilakukan setiap tiga bulan sekali.

ABM telah menjalin kerjasama dengan perusahaan swasta untuk membangun sistem manajemen atlet inu

"Kami telah bermitra dengan sebuah perusahaan untuk membangun sistem manajemen atlet yang menyimpan semua data kami," Jones, dikutip dari New Stratits Times.

"Data ini mencangkup hasil pertandingan, status cedera, dan kebugaran untuk membantu kami dalam melacak pemain."

"Saat ini, kami menganalisis untuk melihat bagaimana kami dapat meningkat menjadi lebih baik berdasarkan data."

"Kami akan meninjau pemain kami setiap tiga bulan, dan kami akan memiliki data dan fakta untuk mendukungnya."

Baca Juga: Pelatih Ungkap 'Kekhawatiran' Dominasi Ganda Putra Indonesia dan Potensi Masa Depan Pramudya/Yeremia

"Kami akan melihat pemain kami pada akhir tahun. Jika ada perubahan struktur, kami akan memberitahu mereka."

Apa yang dilakukan oleh ABM tersebut tampaknya untuk meningkatkan prestasi Malaysia di kancah internasional

Di level junior mereka sedang mengalami krisis setelah hasil buruk pada Kejuaraan Dunia Junior 2022.

Tidak ada pemain Malaysia yang mampu mencapai perempat final untuk nomor individu.

Ini menjadi kegagalan kedua segara beruntun bagi Malaysia. Di edisi sebelumnya pada 2019 hasilnya sama.

Meski demukian, Jones menjelaskan bahwa Kejuaraan Dunia Junior tak bisa dijadikan sebagai patokan utama.

"Tentu saja, kami kecewa dengan para pemain junior. Ini adalah kedua kalinya berturut-turut kami tidak melakukannya dengan baik," ucapnya.

"Saya ingin lebih terlibat dalam bagaimana kami melihat perkembangan pemain kami."

"Apakah kita hanya melihat usia mereka atau usia fisik mereka? Siapa yang naik, atau siapa yang berlatih dengan siapa?

Baca Juga: World Tour Finals 2022 - Banyak Debutan pada Tunggal Putra, Bagaimana Peluang Anthony dan Jonatan?

"Saya yakin perubahan akan datang. Saya harap kita akan melihat hasil yang lebih baik di turnamen junior berikutnya atau turnamen lainnya."

"Bagi saya, KPI bukan Kejuaraan Dunia Junior."

"Jika Anda melihat pemain seperti Lakshya Sen atau Kunlavut Vitidsarn, Kejuaraan Dunia Junior tidak lagi menjadi fokus pelatihan mereka."

"Para pemain ini akan memenangkan turnamen yang lebih besar, dan itu harus menjadi fokus bagaimana kami melakukan sesuatu."

Baca Juga: BWF World Tour Finals 2022 - Tak Cukup Hanya Lolos untuk Gregoria

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P