Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Menteri BUMN, Erick Thohir menyatakan siap mempertimbangkan tawaran maju dalam bursa pencalonan Ketua Umum PSSI.
Erick Thohir menjadi sosok yang paling banyak dipilih responden dalam sebuah survey untuk menjadi Ketua Umum PSSI periode mendatang.
Dia mendapat suara sebanyak 17,6 persen responden untuk menggantikan Mochamad Iriawan, mengungguli 12 nama lainnya.
Mantan pemilik Inter Milan itu menegaskan bahwa dirinya akan mempertimbangkan usulan tersebut apabila mendapat dukungan dari voters.
Baca Juga: NOC Upayakan Tarik Kejuaraan Dunia Woodball ke Indonesia
"Kalau (dukungan) voters kami akan perhitungkan. Jangan juga saya melakukan sesuatu tapi tidak dapat dukungan buat apa? Kalau kita mau tapi tidak didukung buat apa? Ya sama saja mimpi di siang bolong," kata Erick dikutip Antara.
"Kalau didukung, kita pikirkan. Tapi harus dengan kebersamaan, jangan saling menyalahkan antarsuporter, klub, PSSI, ini mesti jadi kesatuan," ujar dia menambahkan.
Erick juga sepakat untuk melakukan transformasi total ekosistem pesepakbolaan Indonesia demi meningkatkan prestasi timnas, perbaikan liga, dan suporter.
"Ini transformasi total. Saya sudah bilang harus bongkar total. Bongkar total bukan berarti saya menyalahkan siapapun."
"Semua Ketua PSSI pasti ada bagusnya tinggal mau tidak menyatukan barisan untuk mempunyai mimpi yang lebih besar."
"Timnas lebih baik, liga yang lebih baik, tidak terjadi tawuran suporter, fasilitas olahraga yang lebih baik dan Piala Dunia 2040," ucap dia.
Pemilihan Ketua Umum PSSI bakal dilangsungkan saat Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI.
Baca Juga: Target Agus Suparmanto Usai Kembali Terpilih Menjadi Ketum PB IKASI 2022-2026
PSSI mulanya mengungumkan akan menggelar KLB pada 18 Maret 2023, lebih cepat dari jadwal semestinya yakni pada November 2023.
Namun, setelah menerima surat balasan FIFA, pelaksanaan KLB diminta dimajukan menjadi tanggal 16 Februari 2023.
KLB digelar untuk merespons rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Stadion agar pemerintah memberikan izin kompetisi.
Selain itu, karena ada permintaan dari voters, dalam hal ini Persis Solo dan Persebaya Surabaya.
Alasan lainnya demi menghindari keretakan dan perpecalan dalam persepakbolaan Indonesia.