Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap tim Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia baru saja menerima penghargaan dari Federasi Sepeda Motor Internasional (FIM). Meski jadi pembalap tersukses musim 2022, Bagnaia akui belum tentu bisa konsisten.
Penghargaan dari FIM melengkapi berbagai penghargaan yang telah diterima Francesco Bagnaia usai memastikan diri sebagai juara dunia MotoGP 2022.
Sebelumnya, Francesco Bagnaia telah menerima penghargaan Collare d’Oro dari Komite Olimpiade Italia.
Setelah itu Bagnaia juga menerima penghargaan khusus dari Presiden Italia, Sergio Mattarella.
Bagnaia juga akan menerima penghargaan sebagai warga kehormatan Pesaro, Italia. Dan terakhir Bagnaia menerima penghargaan dari FIM.
Penghargaan dari FIM diterima Bagnaia dalam acara gala dinner yang diadakan pada hari Sabtu (3/12/2022) di Rimini, Italia.
Selain dihadiri oleh anggota FIM, acara gala dinner tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari berbagai federasi, legenda balap motor, promotor, pabrikan sampai perwakilan sponsor.
Selain memberikan medali emas kepada para juara balap motor, FIM juga memberikan penghargaan khusus kepada legenda MotoGP Valentino Rossi.
FIM memberikan penghargaan khusus pada Rossi yang telah menyelesaikan karirnya di MotoGP pada akhir musim 2021 dan memilih untuk mengendarai mobil di ajang GT World Challenge.
Baca Juga: Disebut Dani Pedrosa Pembawa Emosi, Marc Marquez Pantas Jadi Alat Pansos MotoGP?
Usai acara tersebut Bagnaia menceritakan, ketika dia menyelesaikan balapan pada MotoGP Valencia 2022 merupakan salah satu momen yang sangat emosional.
Meski hanya finis di tempat kesembilan, tambahan tujuh poin sudah sangat cukup untuk mengantarkan Bagnaia meraih gelar juara dunia.
Dia mengaku bahwa setelah melewati garis finis rasanya semua beban yang ada di pundaknya terlepas.
Keberhasilan Bagnaia meraih gelar juara dunia MotoGP 2022 membuat Bagnaia menjadi pembalap yang mengakhiri puasa gelar Ducati selama 15 tahun.
"Sejujurnya, ketika saya menyelesaikan balapan di Valencia, saya melihat begitu banyak orang menangis," ucap Bagnaia dikutip BolaSport.com dari Motorsport.
"Itu sangat emosional bagi semua orang karena saya merasakan di pundak saya tekanan selama lima belas tahun tanpa gelar untuk Ducati."
Selain berhasil menyudahi puasa gelar Ducati, Bagnaia juga berhasil mengembalikan kejayaan pembalap Italia.
Pasalnya selama satu dekade terakhir pembalap Italia selalu dibawah bayang-bayang pembalap Spanyol.
Pembalap Italia terakhir yang berhasil meraih gelar juara dunia di MotoGP adalah Rossi pada tahun 2009 yang lalu.
Baca Juga: Jadwal MotoGP 2023 Diprotes Keras, Bos Dorna Beri Penjelasan
Meski menjadi pembalap tersukses pada musim 2022, dengan menjadi juara dunia serta mengantarkan Ducati meraih penghargaan triple crown Bagnaia mengatakan tidak akan mudah menjaga konsistensinya.
Apalagi MotoGP sekarang dikenal sebagai salah satu ajang dengan tingkat persaingan yang sangat ketat.
"Itu adalah gelar pertama juga untuk pembalap Italia setelah Valentino," ucap Bagnaia.
"Sangat sulit dikelola tetapi semua beban itu hilang dan saya merasa jauh lebih baik."
"Saya merasakan perasaan yang sama di semua tim saya. Semua tekanan musim ini sudah hilang," ujar Bagnaia.
Baca Juga: Pujian Pelatih Spanyol Luis Enrique untuk Marc Marquez, 'Dia Binatang Buas'