Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Eks pelatih Arsenal, Arsene Wenger, menyindir sikap timnas Jerman yang terlalu politis yang menjadi alasan mereka tereliminasi dari Piala Dunia 2022.
Timnas Jerman tersingkir dari Piala Dunia 2022 setelah hanya sanggup finis di peringkat ketiga Grup E.
Kemenangan 4-2 atas Kosta Rika pada laga terakhir tidak bisa membantu langkah Der Panzer.
Meski sama-sama mengoleksi angka empat, skuad Hansi Flick kalah selisih gol dari Spanyol yang menduduki urutan kedua.
Timnas Jerman pun untuk kedua kalinya secara beruntun hanya bisa bertahan di fase grup setelah mengalami nasib serupa di Piala Dunia 2018.
Arsene Wenger, mantan pelatih Arsenal yang kini menjadi kepala pengembangan sepak bola global FIFA, menilai Jerman tersingkir karena terlampau banyak berkutat dengan isu politis.
Seperti diketahui, Jerman sempat memprotes larangan FIFA mengenakan ban kapten One Love yang bertujuan untuk menunjukkan solidaritas untuk komunitas LGBTQ.
Baca Juga: PIALA DUNIA 2022 - Jepang dan Korea Selatan, Demi Mimpi Terliar Asia
Tanda protes itu ditunjukkan Manuel Neuer dkk pada pertandingan melawan Jepang, Rabu (23/11/2022) dengan berpose menutup mulut saat berfoto jelang kick-off.
“Ketika bermain di Piala Dunia, Anda tidak boleh kalah pada laga pertama," kata Arsene Wenger, dikutip BolaSport.com dari Goal Internasional.
"Tim yang sudah berpengalaman seperti Prancis dan Inggris tampil bagus pada matchday 1."
“Tim yang kuat secara mental akan fokus ke kompetisi dan bukan ke demonstrasi politis,” ucap dia.
Di tengah demonstrasi protes yang mereka lancarkan, timnas Jerman kalah 1-2 dari Jepang setelah keunggulan via penalti Ilkay Guendogan digagalkan Ritsu Doan dan Takuma Asano.
Manuel Neuer dkk. lalu bermain imbang 1-1 dengan Spanyol pada pertandingan kedua.
Peluang timnas Jerman sempat hidup saat menang 4-2 atas Kosta Rika, tetapi pada akhirnya tidak cukup untuk bersaing dengan Jepang dan Spanyol.
Kesempatan terdekat timnas Jerman bangkit adalah pada Piala Eropa 2024 ketika mereka menjadi tuan rumah.