Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Petarung kelas ringan UFC, Paddy Pimblett, tak ingin mengikuti permainan petinju youtuber, Jake Paul, dengan wacana duel mereka.
Paddy Pimblett ditantang Jake Paul setelah meragukan kemenangan terkininya atas mantan bintang UFC, Anderson Silva, pada Oktober lalu.
Paul mengalahkan mantan penguasa kelas menengah itu, yang sudah berusia 47 tahun, dalam laga tinju melalui keputusan angka mutlak.
Paul telah menjadi perhatian jagat MMA sejak dua tahun lalu karena aksinya menantang petarung MMA untuk ... bertinju.
Sejauh ini Paul selalu menang. Meski demikian, kredibilitasnya tetap dipertanyakan.
Paul lantas menantang Pimblett untuk melakoni latih tanding. Pimblett akan tampil pada UFC 282 dengan menghadapi Jared Gordon.
Mantan artis Disney itu menawarkan hadiah senilai satu juta dollar AS atau sekitar 16 miliar rupiah jika Pimblett mengalahkannya.
"Jika Anda menang, saya akan memberikan 1 juta dolar. Jika saya menang, Anda bergabung dengan UFA," kata Paul di Twitter.
UFC (United Fighters Association) adalah serikat petarung yang digagas Paul untuk menyentil bayaran petarung di MMA yang rendah dibandingkan dengan tinju.
Baca Juga: Comeback Tahun Depan, Conor McGregor Diburu Mantan Juara Kelas Ringan
Meski begitu, Pimblett ogah memenuhi permintaan Paul.
Petarung yang sedang naik daun karena tiga kemenangan finis di UFC ini menantang Paul untuk menghadapinya setelah UFC 282.
UFC 282 akan berlangsung pada akhir pekan ini, tepatnya pada 10 Desember 2022 di T-Mobile Arena, Las Vegas, Amerika Serikat.
"Dia tahu saya punya pertandingan. Saya siap melawan dia kapan saja," balas Pimblett dalam video di kanal Youtubenya, seperti dilansir dari MMANews.com.
"Namun, kami harus menempatkan satu juta dolar itu dalam sebuah escrow karena saya tahu ... dia tidak akan membayarnya setelah saya mengalahkannya."
"Saya sudah memberi tahu dia agar datang dan sparing dengan saya pada tanggal 12 di PI di Las Vegas. Saya akan berada di sana hari Senin."
Di sisi lain, Paul menawarkan agar pertandingan berlangsung di Puerto Rico. Namun, Pimblett tak mau mengikuti permainan Paul.
Pimblett berargumen bahwa Paul selalu menempatkan dirinya di posisi yang lebih unggul daripada lawannya.
Anggapan ini tidak terlepas dari fakta bahwa Paul menghadapi petarung dengan tubuh yang lebih kecil daripada dirinya atau lebih tua.
Baca Juga: Usai Menang Due Trilogi, Raja Tinju Dunia Incar Oleksandr Usyk
Paul sendiri memiliki postur petinju kelas jelajah, satu tingkat di bawah kelas berat.
Adapun dalam laga terakhir melawan Anderson Silva, The Problem Child memiliki berat badan 186,5 pon (85kg) atau hampir di ambang batas bobot kelas menengah UFC (185 pon).
"Saya tidak akan mau bertarung dengan ketentuannya," kata Pimblett yang tampil di kelas bulu (145 pon) dan ringan (155 pon) sepanjang karier MMAnya.
"Jika saya menghadapi Paul, dia harus menurunkan berat badannya hingga 180 atau bahkan 175 pon."
"Jake Paul selalu seperti itu, dia selalu menginginkan pertandingannya berlangsung dengan peraturannya."
"Dia tidak akan menang kalau kondisinya seimbang," sambung mantan juara Cage Warriors memungkasi.
Paul sendiri telah memberikan kondisi baru kepada Pimblett untuk bertanding di Puerto Rico pada bulan Januari.
Laga sparing ini menjadi jawaban Paul terhadap ajakan Pimblett untuk hadir dalam acara podcast miliknya.
Baca Juga: Mantan Juara Kelas Terbang Kecam UFC karena Dilarang Tampil jika Masih Diasuh oleh Pelatih Ini