Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih tim nasional Brasil, Adenor Leonardo Bacchi atau Tite, menyebut selebrasi tarian merupakan bahasa kebangsaan mereka dan bukan sebuah ejekan untuk timnas Korea Selatan pada Piala Dunia 2022.
Tite turun tangan sendiri untuk membersihkan rumor tentang ulah timnas Brasil yang dianggap mengejek timnas Korea Selatan.
Keberhasilan timnas Brasil mengalahkan timnas Korea Selatan untuk melaju ke babak perempat final dinodai kabar tidak sedap.
Timnas Brasil membawa pulang kemenangan 4-1 pada laga yang digelar di Stadion 974, Senin (5/12/2022) malam waktu setempat.
Seperti tradisi timnas Brasil pada umumnya, para pemain yang merayakan setiap gol yang dicetak dengan tarian khusus.
Dalam sebuah kesempatan, Tite pun diajak oleh anak asuhannya untuk merayakan gol yang dicetak Richarlison.
Aksi Tite memantik diskusi panas karena ia dianggap tidak menghargai timnas Korea Selatan di laga tersebut.
Tite pun harus menjelaskan maksud dari setiap tarian yang ditunjukkan oleh para pemain Brasil.
Baca Juga: Demi AC Milan, Stefano Pioli Ingin Timnas Prancis Juara Piala Dunia 2022
"Mereka masih sangat muda dan saya mencoba beradaptasi sedikit dengan bahasa mereka," kata Tite seperti dilansir BolaSport.com dari ESPN.
"Menari adalah bahasa yang mereka miliki," kata Tite menambahkan.
Usai gol ketiga Brasil yang dicetak oleh Richarlison, Tite dihampiri oleh sang striker.
Keduanya, bersama dengan beberapa pemain dan staf yang lain, membentuk sebuah lingkaran dan akhirnya menari bersama.
Selebrasi ini ternyata bukan sesuatu yang spontan terjadi ketika Richarlison kembali mencetak gol.
Tarian tersebut memang sempat direncanakan karena sang pelatih ingin lebih terhubung dengan para pemainnya.
Oleh karena itu, tarian kali ini tidak serumit rutinitas selebrasi yang biasa dilakukan oleh pemain timnas Brasil.
Baca Juga: Doa dan Restu dari Pencetak Gol Terbanyak Argentina di Piala Dunia untuk Lionel Messi
Tite dan anak asuhannya hanya menggerakkan badan serta tangan ke belakang selama beberapa detik.
Sang pelatih meminta sendiri kepada pemain-pemainnya agar menyiapkan tarian yang familier dengannya.
"Saya harus belajar gerakan yang ada dan hal tersebut cukup sulit," kata Tite.
Kontroversi yang mengikuti setelahnya ternyata tidak mengejutkan bagi pelatih berusia 61 tahun tersebut.
Ekspresi kebahagiaan yang diluapkan timnas Brasil terkadang tidak terlihat familier bagi tim lain.
Akan tetapi, Tite yakin Korea Selatan tidak menyalahartikan hal tersebut mengingat mereka dilatih oleh Paulo Bento yang cukup mengenal timnas Brasil.