Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Szymon Marciniak ditunjuk sebagai wasit yang akan memimpin partai final Piala Dunia 2022.
Pertandingan itu akan mementaskan duel Argentina dan Prancis di Lusail Iconic Stadium, Minggu (18/12/2022).
Satu fakta menarik hadir ketika wasit yang akan memimpin laga final Piala Dunia 2022 berasal dari negara yang rupanya pernah berhadapan dengan dua tim finalis pada babak sebelumnya.
Polandia, yang merupakan negara asal Szymon Marciniak, menderita kekalahan 0-2 dari Argentina di laga penutup babak penyisihan Grup C.
Kekalahan dari Argentina tidak langsung memupus asa timnas Polandia yang tetap melaju ke babak gugur sebagai runner-up grup.
Situasi di atas mirip dengan apa yang terjadi pada Piala Dunia 2018.
Empat tahun lalu di Rusia, nama Nestor Pitana menjadi juru adil yang dipercaya untuk memimpin babak final antara Prancis dan Kroasia.
Baca Juga: PIALA DUNIA 2022 - Argentina Dimanja Tendangan Penalti, Bagaimana Nasib Prancis?
Nestor Pitana yang saat memimpin babak final di Moskow berusia 43 tahun merupakan pria asal Argentina.
Pada Piala Dunia Rusia 2018, timnas Argentina berjumpa Kroasia di babak penyisihan Grup D di mana Tim Tango menyerah 0-3 dari Vatreni di akhir pertandingan.
Meskipun kalah, negara asal wasit Nestor Pitana juga tetap melaju ke babak perdelapan final.
Namun, Lionel Messi dkk. harus mengubur mimpi di fase pertama knock-out.
Argentina tersingkir dari Piala Dunia 2018 usai dikalahkan Prancis 3-4 pada duel ketat di babak 16 besar.
Menjadi misteri menarik yang layak ditunggu apakah kondisi di Rusia 2018 kembali akan terulang di Qatar 2022.
Apakah cocoklogi wasit final yang berasal dari negara yang tersingkir di babak 16 besar di tangan salah satu tim finalis akan kembali mencuat?
Jika hal itu diizinkan semesta, maka pada Minggu lusa mendatang, timnas Prancis akan menjadi juara.
Hal itu tak lain karena Prancis-lah yang memulangkan Polandia, negara asal wasit Szymon Marciniak pada babak 16 besar lalu.
Ketika sejarah kerap berulang, akankah faktor asal negara wasit babak final kembali menjadi penentu?