Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Legenda MotoGP, Valentino Rossi, memberikan sarannya kepada Yamaha yang mengalami kesulitan di tengah kepungan rival-rivalnya.
Ungkapan dikepung bisa menggambarkan situasi yang dialami Yamaha pada MotoGP musim 2022.
Fabio Quartararo berjuang sendirian dalam mempertahankan gelar sementara pembalap Yamaha lainnya tenggelam di belakang.
Kekuatan kombinasi Quartararo dan M1 bahkan menjadi diragukan ketika sang pembalap cuma dua kali finis di posisi tiga besar dalam 10 balapan terakhir.
Tahun depan Yamaha makin terancam untuk terdesak jika tidak berubah karena armada yang berkurang menyusul berhentinya RNF sebagai tim satelit.
Situasi ini mengundang keprihatinan Valentino Rossi.
Seperti diketahui, juara dunia sembilan kali ini memiliki ikatan yang kuat dengan Yamaha sebagai pabrikan terlama yang pernah diperkuatnya.
Rossi menyabet empat gelar juara di kelas premier MotoGP bersama Yamaha pada musim 2004, 2005, 2008, 2009.
The Doctor merasa Yamaha harus berbuat lebih untuk bisa mengembalikan taji sebagai pabrikan juara MotoGP.
Baca Juga: Cal Crutchlow Akui Jadi Pembalap Penguji Juga Sama Susahnya
Salah satunya adalah dengan mengatasi kekurangan terbesar Yamaha dalam urusan tenaga mesin mereka.
"Yamaha selalu fokus menyeimbangkan motor, membuat motor yang cukup mudah dan kuat saat menikung," kata Rossi dikutip Crash.
"Tapi sekarang jarak dengan Ducati itu penting."
"Saya harus bilang bahwa Ducati dalam beberapa tahun terakhir membuat siapapun kesulitan, semua pabrikan Jepang berada dalam kesulitan besar," tutur Rossi.
Jarak top speed yang terlalu besar dengan pabrikan rival membuat Quartararo keteteran.
Kecepatan peluru-peluru Ducati membuat Quartararo tak mampu lagi menutupi ketertinggalan dengan keunggulan dalam pengereman.
Rossi juga menyoroti bagaimana Ducati mampu menarik tim-tim independen untuk berada di pihak mereka.
Ducati menjadi pabrikan yang memiliki tim satelit terbanyak di MotoGP saat ini dengan tiga tim yaitu Pramac, Gresini, dan VR46, tim Rossi sendiri.
Pembalap motor Ducati pun tak sekadar ramai tetapi juga hampir semuanya mampu bersaing untuk posisi tiga besar dari lomba ke lomba.
Baca Juga: Cal Crutchlow Akui Jadi Pembalap Penguji Juga Sama Susahnya
"Di Ducati mereka punya metode kerja yang agresif, dengan banyak motor di lintasan dan data dari semua pembalap mereka," kata Rossi.
"Jadi mereka telah mengambil langkah maju dan pabrikan Jepang harus memutuskan, karena permainan telah berubah."
"Kita membutuhkan lebih banyak uang, lebih banyak orang ... akankah mereka menyukainya?"
"Mereka harus memahami bahwa untuk menang, mereka harus berbuat lebih banyak."
"Ducati menuai manfaat dari karya (General Manager) Gigi Dall'Igna dan sekarang saya pikir Ducati adalah motor terbaik," pungkasnya.
Baca Juga: Diam-diam Remy Gardner Masih Jengkel Ditendang KTM dari MotoGP