Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Persebaya Surabaya sekaligus legenda Timnas Indonesia, Aji Santoso, mengkritik kebijakan TC jangka panjang yang dilakukan Shin Tae-yong sebelum Piala AFF 2022.
Pada penampilan perdana di Piala AFF 2022, Timnas Indonesia berhasil menang dengan skor 2-1 atas Kamboja, Jumat (23/12/2022) di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.
Gol-gol dari Timnas Indonesia dicetak oleh Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman.
Meski berhasil mengantongi kemenangan, penampilan timnas Indonesia memang jauh dari harapan.
Timnas Indonesia berkali-kali salah mengambil keputusan pada laga tersebut.
Timnas Indonesia juga gagal menyelesaikan banyak peluang.
Sebenarnya Timnas Indonesia mencatatkan 19 peluang pada laga tersebut.
Tetapi, hanya dua gol yang berhasil diciptakan Witan Sulaeman dkk. kala itu.
Penampilan kurang maksimal Timnas Indonesia pada laga tersebut mendapatkan tanggapan dari salah satu legenda Skuad Merah Putih pada 1990-an, Aji Santoso.
Aji Santoso yang saat ini menangani Persebaya Surabaya mengatakannya pada konferensi pers usai laga Liga 1 melawan Dewa United pada Sabtu (24/12/2022).
Setelah menyaksikan penampilan Timnas Indonesia tersebut, Aji menyampaikan kritik untuk Skuad Merah Putih.
Legenda yang jadi bagian Timnas Indonesia saat meraih medali emas SEA Games 1991 tersebut menyatakan bahwa ketiadaan kompetisi selama dua bulan jadi penyebab utama hilangnya sentuhan para pemain.
Pelatih asal Malang itu juga mengkritik keras kebijakan TC jangka panjang Timnas Indonesia sebelum Piala AFF 2022 dimulai.
Seperti yang diketahui, Timnas Indonesia menjalani TC jangka panjang di Bali selama sebulan lebih tanpa laga uji coba.
TC jangka panjang tersebut membuat klub-klub tidak dapat memanfaatkan para pemain terbaiknya kala menjalani lanjutan Liga 1 2022-2023 dengan sistem bubble.
Baca Juga: Hasil Piala AFF 2022 - Sergio Aguero Buka Pesta Gol, Timnas Malaysia Menang Telak Atas Laos
"Tadi malam kita menonton pertandingan Timnas melawan Kamboja, terlihat sekali efek pemain-pemain tidak mengikuti kompetisi selama dua bulan," ujar Aji Santoso pada konferensi pers usai laga melawan Dewa United.
"Kekuatan pemain juga terpengaruh, jadi menurut saya memang pemain-pemain ini harus selalu dilibatkan dalam kompetisi."
"Artinya kami tetap dukung timnas tetapi kurang tepat kalau melakukan pemusatan latihan yang terlalu lama," lanjutnya.
Aji Santoso pun menyoroti absennya peran kompetisi domestik yang seharusnya jadi kawah candradimuka para pemain Timnas Indonesia.
Pelatih Persebaya Surabaya itu mengingatkan bahwa seharusnya para pemain hanya berangkat ke pemusatan latihan Timnas Indonesia beberapa pekan sebelum turnamen dimulai.
Lebih baik bila klub yang dapat mendorong perkembangan performa pemain yang bakal memperkuat Timnas Indonesia pada masa depan.
"Setelah kompetisi berhenti 2 bulan, sekarang pemain-pemain timnas belum pernah mengikuti kompetisi setelah ada insiden itu. Dari penampilannya kelihatan sekali," ujar Aji Santoso.
"Seharusnya pemain-pemain ini harus selalu dilibatkan dalam kompetisi nanti. Mungkin kalau ada turnamen, kurang berapa minggu baru dipanggil."
"Mungkin menurut saya cara itu akan lebih efektif karena tumbuhnya fisik pemain, kualitas pemain, dan mental pemain adalah dari kompetisi," tutup Aji Santoso.