Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, merasa kekalahan menyakitkan pada Kejuaraan Dunia 2022 telah memberi warna tersendiri pada tahun ini.
Jonatan Christie menunjukkan progres pada tahun 2022 ini dengan beberapa kali berhasil menjejakkan kaki di laga final dalam sebuah turnamen.
Total tiga turnamen dengan satu gelar juara berhasil didapat Jonatan Christie yang akhirnya mengerek posisinya di peringkat keempat dunia.
Satu gelar juara itu didapat Jonatan Christie tatkala dia tampil pada ajang Swiss Open 2022 usai menundukkan H.S Prannoy dari India melalui dua gim langsung.
Torehan prestasi tersebut membuat pemain berusia 25 tahun itu mengakhiri puasa gelar yang terakhir kali didapat pada ajang Australian Open 2019.
Jonatan Christie juga menjadi runner-up pada ajang Kejuaraan Asia 2022 dan Korea Open 2022.
Walau mampu menunjukkan perkembangan dibandingkan tahun sebelumnya, Jonatan Christie masih mengalami naik-turun dari segi performa.
Tidak hanya momen sulit, Jonatan Christie juga mendapatkan momentum terbaik yang membuatnya termotivasi saat tampil di lapangan.
Baca Juga: Update Peringkat BWF - Fajar/Rian di Puncak Dunia, Marcus/Kevin Anjlok 2 Digit
Dilansir BolaSport.com dari laman resmi BWF, momen terbaik Jonatan Christie pada tahun ini bukanlah saat dia menjuarai Swiss Open 2022.
Momen terbaik pada tahun ini justru didapat Jonatan Christie usai kalah menyakitkan pada babak perempat final Kejuaraan Dunia 2022.
Pada fase delapan besar yang dimainkan di Tokyo, Jepang itu, Jonatan bersua andalan Taiwan Chou Tien Chen.
Bertanding selama 71 menit, asa Jonatan untuk melaju hingga babak semifinal terkubur usai takluk melalui rubber game dengan skor akhir 21-14, 11-21, 20-22.
Terlepas dari hasil yang tidak sesuai harapan, Jonatan merasa kekalahan dari Chou Tien Chen telah menunjukkan bahwa dirinya sudah mengalami kemajuan.
"Saya pikir ketika saya bertanding melawan Chou Tien Chen pada Kejuaraan Dunia," kata Jonatan Christie menjelaskan.
"Hasil akhirnya sangat buruk tapi jika kita melihat ke sudut yang berbeda ini adalah momen terbaik dan saya bisa berkembang," tuturnya lagi.
Lebih jauh lagi, Jonatan Christie menegaskan bahwa hasil akhir bukanlah menjadi patokan untuk kinerjanya di atas lapangan.
"Jika Anda bertanya kepada saya untuk performa terbaik dan itu bukanlah soal hasil, itu adalah kenangan terbaik saya," ucap Jonatan Christie.
Setelah ambyar pada perempat final Kejuaraan Dunia 2022, penampilan Jonatan kian menunjukkan prospek yang menjanjikan.
Pada turnamen penutup musim yakni BWF World Tour Finals 2022, pemain asal Jakarta tersebut melenggang hingga ke babak semifinal.
Langkah Jonatan pada BWF World Tour Finals 2022 harus terhenti di tangan rekannya sendiri Anthony Sinisuka Ginting yang sebelumnya sudah bertemu pada fase grup.
Baca Juga: Terus Dikritik, Lee Zii Jia Ingin Buktikan Kualitasnya sebagai Pemain No 2 Dunia