Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Mantan juara kelas berat ringan, Glover Teixeira, sangat percaya diri mampu merebut sabuk emasnya lagi pada UFC 283.
Glover Teixeira akan menghadapi Jamahal Hill pada main-event UFC 283 yang digelar di Jeunesse Arena, Rio de Janeiro, Brasil, Minggu (22/1/2023).
Petarung berusia 43 tahun itu berpeluang besar untuk kembali mengukuhkan sebagai juara tertua di UFC jika berhasil mengalahkan Jamahal Hill.
Teixeira (33-8) sedikit beruntung dalam mendapatkan pertandingan gelar setelah duel perebutan gelar antara Magomed Ankalaev dan Jan Blachowicz berakhir tanpa pemenang.
Adapun bagi Mimpi Indah julukan Hill (11-1) datang ke pertandingan gelar dengan bekal tiga kemenangan beruntun.
Baca Juga: Momen Ampas Mike Tyson, Citra King Kong dari TV Tak Berlaku untuk Lennox Lewis
Apalagi tiga kemenangan Hill diraih dengan fantastis lewat kemenangan TKO atau KO.
Meski begitu, Teixeira mengaku tak risau dengan rekor kemenangan milik Hill.
Teixeira bahkan sudah mengetahui game plan yang akan di oktagon nanti.
Dia menyebut akan menipu dan berusaha untuk menjatuhkan Hill.
"Biasanya strateginya selalu begitu. Tipuan dan menjatuhkannya," kata Teixeira dikutip BolaSport.com dari media Brasil, Super Lutas.
"Bahkan jika saya tidak menjatuhkannya, saya bisa masuk dengan tangan saya. Itulah gaya saya. Gaya saya lengkap di MMA."
"Ini memang merendahkan, tetapi tangannya dapat masuk, seperti yang terjadi saat melawan Jiri (Prochazka) dan ia hampir terjatuh."
"Saya melakukan beberapa strategi yang salah dengan Jiri, tetapi saya menjadi lebih baik untuk yang satu ini."
"Ia adalah pria yang sangat tangguh, yang datang dari pertukaran, namun ia tidak bodoh di atas kanvas," ujar Glover.
Baca Juga: Duel Perebutan Sabuk Juara Berakhir Tanpa Pemenang, Hebi Marapu Fokus Tatap 2023
Kendati demikian, Teixeira juga mengakui kualitas Hill sebagai lawan ideal baginya.
Namun Teixeira optimistis membuat Hill tidak leluasa bertarung dalam permain berdiri.
"Tujuannya adalah untuk sampai di sana, menggerakkan kepala, melancarkan serangan lewat pukulan dan mencoba untuk menjatuhkannya," tutur Teixeira.
"Saya tidak tahu (apakah dia akan khawatir tentang jatuh dan mengekspos celah dalam pertukaran pukulan), mungkin ya. Khususnya jika jatuh lebih dulu."
"Saya tidak bisa membuat pria itu nyaman. Jika saya tidak membuat pria itu nyaman, di situlah ia mulai membuat kesalahan," ujar Teixeira.