Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pele atau Lionel Messi, Ini Alasan Kenapa Sang Raja Disebut Paling Layak Jadi GOAT Sejati

By Beri Bagja - Minggu, 1 Januari 2023 | 10:00 WIB
Pele dan Lionel Messi dalam acara penganugerahan FIFA di Zurich, Swiss (9/1/2012). (FRANCK FIFE/AFP)

Di luar rekor sebagai satu-satunya pemain yang meraih 3 trofi Piala Dunia, karier Pele berlangsung ketika dunia sepak bola zaman bahela lebih sukar dilakoni.

Tantangan serbasulit itu hadir dalam rupa kualitas permainan, teknologi, infrastruktur, hingga regulasi yang belum mendukung seperti sekarang.

Baca Juga: Rakyat Argentina Pesta Juara Piala Dunia 2022, Lionel Messi cs Wujudkan Ramalan Diego Maradona 5 Tahun Silam 

"Bola sepak dan sepatu zaman dulu dibuat dari kulit asli dan dalam setiap tendangan, Anda bisa mendengar lenguhan terakhir dari hewan yang dikuliti tersebut," kata penulis Brasil, Ruy Castro, dalam bukunya, Os Gratos do Brasil.

"Mereka (sepatu) sangat kasar dan berat, dan dengan rumput yang basah, sepatu jadi dua kali lebih berat dari semula," lanjutnya.

Bandingkan dengan teknologi serbamodern yang berkembang zaman sekarang saat sepatu pesepak bola dibikin seringan mungkin guna mendukung akselerasi dan eksekusi pemain.

Teknologi bola sepak yang memanjakan para penyerang juga didukung kondisi lapangan yang terus diperbagus guna menunjang performa mereka.

Sementara itu, di zaman Pele, usaha pemain buat mencetak gol jauh lebih sulit.

TWITTER.COM/ANTIQUEFOOTBALL
Legenda timnas Brasil, Pele, memeluk erat Amarildo setelah jadi pahlawan kemenangan di Piala Dunia 1962.

Lapangan kala itu dikritik rata-rata masih seperti ladang kentang dan tanah peternakan dengan banyak lubang di mana-mana.