Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Erik ten Hag semakin berkuasa di Manchester United. Pelatih asal Belanda itu diberikan tugas untuk melanjutkan tradisi lama sejak 1937.
Manchester United mulai merasakan efek kedatangan Erik ten Hag di Old Trafford pada awal musim 2022-2023.
Ten Hag bisa dibilang sudah bisa mengangkat performa Manchester United sejauh ini.
Saat ini, Manchester United berhasil bertengger di posisi keempat klasemen Liga Inggris 2022-2023.
Setan Merah telah mengoleksi 32 poin dari 16 pertandingan di Premier League musim ini.
Tidak hanya itu, Manchester United juga hanya terpaut empat poin dari rival sekota mereka, Manchester City, yang berada di urutan kedua.
Padahal, Harry Maguire dkk tampil kurang memuaskan pada musim 2021-2022.
Baca Juga: Pertama Datang ke Man United, Casemiro Dikagetkan Aksi Marcus Rashford
Bahkan, Manchester United sekadar finis di posisi keenam Liga Inggris 2021-2022 sehingga harus bermain di Liga Europa pada musim ini.
Keberhasilan Ten Hag mengangkat performa Manchester United membuatnya mendapatkan kepercayaan penuh dari dewan Man United.
Dilansir BolaSport.com dari Daily Mail, Ten Hag mendapatkan pekerjaan baru dari Manchester United.
Kabarnya, Ten Hag diminta untuk ikut membantu mengawasi tim Manchester United U-23.
Saat ini, staf tim Manchester United U-23 dipegang oleh manajer Mark Dempsey dan pelatih Paul McShane.
Dengan adanya pekerjaan baru tersebut, Ten Hag mendapatkan kekuasaan lebih besar untuk mengorbitkan pemain muda.
Eks pelatih Ajax Amsterdam tersebut tertarik untuk meneruskan tradisi lama Manchester United.
Baca Juga: Maguire Harus Peka Ketidakadilan, Disarankan Pergi dari Man United
Tradisi yang dimaksud adalah mengorbitkan para pemain muda jebolan akademi yang sudah berlangsung sejak Oktober 1937.
Pekerjaan Ten Hag sudah mulai terlihat selama jeda Piala Dunia 2022.
Ten Hag sudah mulai mengorbitkan beberapa pemain muda, seperti Teden Mengi, Zidane Iqbal, Isak Hansen-Aaroen, dan Kobbie Mainoo.
Mantan pelatih Twente itu sendiri juga mengaku sangat tertarik untuk mengorbitkan banyak pemain muda.
Pasalnya, Ten Hag sudah melakukannya selama menjadi pelatih Ajax Amsterdam.
"Seperti di Ajax, ketika saya masuk ke Manchester United, tim cadangan seperti diisolasi," ucap Ten Hag.
"Tim cadangan bukan lagi bagian dari akademi, tetapi juga bukan bagian dari tim utama."
"Saya segera mengubahnya, seperti yang saya lakukan ketika saya memasuki Amsterdam."
Baca Juga: Man United Silakan Undur Diri, Junior Lionel Messi Sudah Pilih Gabung Chelsea
"Di Ajax, tim cadangan berada di bawah koordinasi manajer, itulah satu-satunya cara saya dapat memengaruhi pengorbitan pemain muda berbakat ke tim utama."
"Tentu saja, saya masih memberikan kebebasan kepada pelatih untuk bekerja, tetapi saya juga memberi mereka arahan, misalnya dengan mengatakan, saya ingin pemain itu mulai mendapat menit bermain di posisi itu."
"Jadi, tanggung jawab terakhir terletak pada saya tentang bagaimana kinerja tim kedua dan aliran pemain yang berpindah dari tim cadangan ke tim utama," tutur Ten Hag melanjutkan.