Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Mantan Manajer Valentino Rossi Prihatin dengan Kesulitan Marc Marquez dan Honda

By Wawan Saputra - Jumat, 6 Januari 2023 | 16:30 WIB
Aksi pembalap Repsol Honda, Marc Marquez pada hari pertama MotoGP Valencia 2022, Jumat (4/11/2022) (MOTOGP.COM)

BOLASPORT.COM - Mantan manajer tim Yamaha dan Suzuki, Davide Brivio, ikut buka suara soal krisis yang sedang dialami Honda dan Marc Marquez pada MotoGP.

Honda sedang mengalami periode terburuk mereka pada MotoGP.

Dalam tiga musim terakhir, hanya ada tiga kemenangan yang mampu mereka raih pada MotoGP dengan semuanya terjadi pada 2021 dan melalui Marc Marquez.

Bagi pabrikan yang pernah mendominasi kelas para raja, catatan demikian sulit untuk diterima.

Musim lalu Honda malahan menjadi satu-satunya pabrikan yang gagal menang hingga menjadi juru kunci di klasemen konstruktor.

Cuma dua catatan podium yang diraih Honda dari 20 balapan yaitu pada seri pembuka di Qatar dan saat balapan di Australia enam bulan berselang.

Kesulitan yang dialami Honda sampai membuat Marc Marquez kembali lebih cepat dari masa pemulihan pasca-operasi keempat pada lengan kanannya.

Walau beberapa kali mampu menunjukkan kualitasnya sebagai juara dunia delapan kali, Marquez belum benar-benar berhasil mengangkat taji Honda.

Rentetan hasil kurang memuaskan sampai membuat Marquez frustrasi.

Baca Juga: Tim Milik Valentino Rossi Optimistis Bisa Raih Kemenangan pada MotoGP

Dengan tegas Marquez menyebut Honda tidak akan bisa menjadi juara Honda dengan motor mereka saat ini.

Situasi yang dialami Marquez mengundang perhatian dari salah satu sosok senior di paddock MotoGP yaitu Davide Brivio.

"Saya baru-baru ini mendengar Marquez berkata pernah bertanya kepada tim mengapa menguji bagian tertentu itu dan mereka tidak tahu," ucap Brivio kepada Slick Magazine, dikutip dari Tuttomotoriweb.

"Artinya Honda tetap menggunakan cara lama dalam pengembangan, mereka seperti hanya melempar komponen baru, meniru tim lain, untuk memahami dampaknya."

"Ini tidak cukup baik," tambah pria yang juga pernah menjadi manajer bagi jenama VR46 milik Valentino Rossi.

Brivio berpendapat bahwa Honda harus mengubah pendekatan mereka dalam pengembangan motor menjadi lebih agresif seperti pabrikan Eropa.

Ducati adalah contohnya. Pabrikan asal Borgo Panigale, Italia, ini sering membawa pembaruan radikal seperti winglet, ride height device, hingga akhirnya menuai sukses.

Dulu hanya tampil bagus di sirkuit-sirkuit tertentu, Ducati menjelma menjadi pabrikan yang paling konsisten hingga mencetak 12 kemenangan dan selalu podium pada musim lalu.

"(Pabrikan Italia) tidak pernah puas, mereka terus meneliti, mencari ide baru untuk memahami di mana peningkatan sepersekian detik bisa ditemukan," ucap Brivio.

Baca Juga: Honda Tak Seburuk yang Dikira, Alex Rins Pede Incar Kemenangan pada MotoGP 2023

"(Pabrikan Jepang) tidak sepenuhnya memahami bahwa MotoGP saat ini benar-benar berbeda dengan MotoGP 20 tahun yang lalu."

"Sebelumnya GP adalah persaingan di antara mereka, pengembangan motor dilakukan sesuai aturan perusahaan Jepang."

"Pabrikan-pabrikan Italia tidak melakukan apa-apa selain mempercepat prosesnya, terutama Ducati," tambahnya.

Kini pabrikan Eropa lain seperti Aprilia dan KTM juga sudah mulai beradaptasi, dan hasilnya bisa dilihat bahwa secara perlahan mereka mulai unjuk gigi di MotoGP.

Baca Juga: Joan Mir Tingkatkan Latihan Fisik demi Jinakkan Honda

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P