Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Rival lama Valentino Rossi, Sete Gibernau, mengatakan bahwa Marc Marquez (Repsol Honda) menjadi pembalap MotoGP yang terkuat dalam sejarah balapan kelas premier tersebut.
Sete Gibernau (Spanyol) yang terkenal melawan Valentino Rossi telah memberikan pukulan lain kepada saingannya dengan mengklaim bahwa Marc Marquez adalah pembalap terbaik MotoGP.
Marc Marquez kembali dari cedera pada 2023 dengan target meraih gelar ketujuh di kelas premier untuk menyamai rekor Rossi.
Sebelum hubungan Rossi dan Marquez yang terkenal runcing, pembalap legendaris Italia itu bertarung di dalam dan di luar jalur balapan dengan Gibernau.
Baca Juga: Lee Chong Wei Sebut Mundurnya Kento Momota Tidak Kurangi Persaingan Malaysia Open 2023
Di Jerez 2005, Rossi melewati Gibernau meski ada kontak di tikungan terakhir. Mereka terlibat persaingan sengit pada 2003 di Sachsenring (Belanda) dan Le Mans (Prancis), lalu pada 2004 di Assen (Belanda), Mugello (Italia), dan Phillip Island (Australia).
Gibernau menaikkan taruhan di Qatar dengan mengklaim Yamaha secara ilegal membersihkan kotak start Rossi dan menyebabkan saingannya start dari belakang grid. Rossi kemudian terjatuh dan mengalami cedera pergelangan tangan.
Gibernau mengatakan kepada La Gazzetta dello Sport tentang pembalap terbaik yang pernah ada.
"Jika saya harus memilih nama, saya tetap mengatakan Marquez. Dari sudut pandang saya, dia adalah seorang pahlawan, pembalap terkuat dalam sejarah," kata Gibernau seperti dilansir BolaSport.com dari Crash.
"Saya ingin tahu bagaimana dia akan menghadapi musuh baru,yaitu aspek psikologis yakni kemampuan untuk mengatasi kesulitan. Marc berada dalam momen yang belum pernah terjadi sebelumnya untuknya."
"Dia belum pernah dalam posisi seperti itu sebelumnya. Dia harus berurusan dengan pikiran yang akan membuatnya bertindak berbeda dari biasanya. Tetapi, saya pikir Marc masih memiliki beberapa musim level tinggi di depannya," tutur Gibernau.
Menurut Gibernau, jika semuanya berjalan dengan baik, Marquez berpeluang di puncak sejak awal Kejuaraan Dunia meski banyak yang akan bergantung kepada Honda.
"Saya membayangkan mereka berjuang dengan beberapa masalah dan jika mereka tidak menyelesaikannya, akan sulit untuk menang bahkan untuk seseorang seperti Marc. Baik mereka dan Yamaha harus bekerja keras untuk pulih," ujar Gibernau.
Pemenang balapan sembilan kali kelas premier, Gibernau merefleksikan momen terbaiknya sendiri.
"Jika saya benar-benar harus memilih balapan, saya katakan Jarama 1998. Saya memiliki Honda dengan V2 dua silinder dua langkah," kata Gibernau.
"Ketika saya melakukan debut saya di Kejuaraan Dunia, kakek saya berjanji kepada saya bahwa dia akan menyiapkan sebotol sampanye untuk merayakan podium pertama saya."
"Saat itu, saya tidak percaya kepadanya. Saya pikir saya tidak akan pernah berhasil. Tetapi, di sirkuit Jarama saya finis ketiga. Setelah balapan saya langsung meneleponnya untuk berterima kasih. Kakek saya sudah tua," tutur Gibernau.
"Dia mengatakan kepada saya bahwa dia akan mati bahagia untuk hasil itu. Setelah satu setengah bulan dia meninggalkan kami. Untuk alasan ini, GP Madrid tetap menjadi balapan yang spesial."
Pria yang kini berusia 50 tahun itu menghabiskan dua tahun terakhirnya di Ducati, setelah bolak-balik antara Yamaha dan Honda ditambah dengan Suzuki.
"Saya memiliki Italia di hati saya. Saya sering merasa di rumah, saya masih memiliki banyak teman. Saya mulai membalap di Kejuaraan Dunia 250cc bersama Axo San Patrignano, tim Italia, dan mengakhiri karier saya bersama Ducati. Jadi Italia memiliki nilai yang sangat penting bagi saya."
Baca Juga: Proliga 2023 - Evaluasi Jakarta Elektrik PLN Usai Kembali Kalah pada Laga Perdana
"Saya sangat senang untuk teman-teman departemen balap. Ducati akan menjadi acuan di MotoGP, berkat kehadiran banyak motor juga memudahkan untuk mengembangkan proyek. Saya senang melihat motor Eropa menang, terutama Italia," aku Gibernau.
"Saya juga senang untuk Francesco Bagnaia, yang merupakan orang yang fantastis. Sedikit yang bisa dikatakan tentang tim Gresini juga."
"Sudah menjadi keluarga saya selama bertahun-tahun. Saya tetap berhubungan di masa-masa sulit setelah kematian Fausto. Saya bangga melihat kinerja mereka pada 2022," ucap Gibernau.
MotoGP 2023 akan dibuka di Sirkuit Algarve, Portugal pada 24-26 Maret mendatang.