Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Presiden Joko Widodo dan Pemerintah RI tidak akan mengintervensi penentuan Ketua Umum PSSI dalam Kongres Luar Biasa (KLB) yang dilaksanakan pada 16 Februari 2022 mendatang.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali dalam rilis yang diterima BolaSport.com, Senin (9/1/2022).
Zainudin menegaskan pemerintah tidak bakal campur tangan untuk mengarahkan nama tertentu dalam pemilihan calon Ketua Umum PSSI periode 2023-2027.
Pemerintah mempersilakan kepada siapapun yang berminat untuk mengajukan diri menjadi pemimpin federasi sepak bola Tanah Air.
"Kepada siapapun yang ingin maju sebagai Ketua umum PSSI di KLB yang akan datang dipersilahkan. Tidak ada arahan untuk siapapun, apalagi Presiden mengarahkan untuk nama tertentu,” kata Menpora.
Pemerintah berharap pelaksanaan KLB nanti dapat memunculkan Ketua Umum PSSI yang dapat menjalankan amanah Presiden Jokowi.
Dalam hal ini membangun dan memajukan sepak bola Indonesia menuju lebih baik pasca Tragedi Kanjuruhan.
Apalagi, Indonesia dihadapkan agenda besar tahun ini, termasuk Piala Dunia U-20 2023.
"Bapak Presiden menginginkan sepakbola Indonesia menjadi lebih baik, berbagai dukungan dan fasilitasi telah diberikan oleh Pemerintah untuk berkembangnya sepakbola secara nasional."
"Tahun ini kita akan menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA U-20, Bapak Presiden meminta kepada semua pihak yang terkait untuk mempersiapkan dengan sebaik baiknya, karena itu akan menjadi modal besar kita bila suatu saat nanti ingin mencalonkan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia FIFA (Senior)," ujarnya.
Menpora Amali juga berharap pelaksanaan KLB dapat berjalan lancar sesuai prinsip dan mekanisme yang diberlakukan.
Selain itu, pemilik suara bebas untuk menggunakan haknya untuk memilih Ketua dan anggota komite eksekutif (Exco) lainnya.
"Sekali lagi perlu ditegaskan untuk KLB PSSI tgl 16 februari 2023 nanti silahkan saja yang memiliki hak suara untuk memilih Ketua Umum & exco lainnya sesuai dengan penilaian mereka dan pertimbangan masing-masing siapa yang layak dan punya kapasitas memimpin organisasi sepakbola Indonesia ini," kata Amali