Dua voters
PSSI itu yakni Asprov Jawa Timur dan Persela Lamongan.
Meski minim dukungan,
La Nyalla tetap optimis untuk maju sebagai bakal calon Ketua Umum
PSSI periode 2023-2027.
Sebab, masih banyak waktu yang bisa dikerjakan oleh
La Nyalla untuk menyakinkan voters-voters
PSSI lainnya.
"Dari voters baru dua yang mendukung saya yakni Asprov Jatim dan Persela Lamongan," kata La Nyalla di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (13/1/2023).
La Nyalla menambahkan, Asprov Jatim dan Persela Lamongan itu baru mendukungnya untuk maju sebagai Ketua Umum
PSSI.
Asprov Jatim dan Persela Lamongan disebut
La Nyalla masih belum tahu akan memilih dia atau tidak di Kongres Luar Biasa (KLB)
PSSI yang jatuh pada 16 Februari 2023.
"Itu baru dukungan saja untuk maju sebagai Ketua Umum
PSSI," ucap
La Nyalla.
Itu dikatakannya setelah
La Nyalla mendapatkan bocoran bahwa ada voters yang akan pindah haluan saat pemilihan KLB
PSSI.
"Dari grup-grup yang sudah memberikan dukungan kepada salah satu calon, masih banyak yang mendukung saya."
"Dan itu nanti kami buktikan di dalam bilik suara, kami tidak bisa buktikan dengan omongan," ucap
La Nyalla.
La Nyalla sempat menjadi Ketua Umum
PSSI periode 2015-2019, tetapi saat itu Indonesia di sanksi FIFA.
Hingga akhirnya
PSSI melakukan KLB lagi pada 2016 dan terpilihlah Edy Rahmayadi memimpin Federasi Sepak Bola Indonesia.
Sejauh ini baru
La Nyalla yang mengambil dokumen berkas untuk maju sebagai calon Ketua Umum
PSSI.
Kabarnya nanti ada Menteri BUMN
Erick Thohir yang berminat maju sebagai calon Ketua Umum
PSSI.