Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Laga sengit tersaji saat dua pebulu tangkis muda, Kodai Naraoka dan Kunlavut Vitidsarn, bertemu pada semifinal tunggal putra Malaysia Open 2023.
Naraoka dan Vitidsarn terlibat dalam pertempuran ketat yang memperebutkan satu tempat di fase puncak dari Malaysia Open 2023.
Durasi laga selama 1 jam 52 menit di Axiata Arena, Malaysia, Sabtu (14/1/2023) pun hampir tak terasa saat dua pemain yang sedang naik daun ini mengadu permainan.
Seperti diketahui, Naraoka dan Vitidsarn merupakan dua talenta yang sedang mencuri perhatian di tunggal putra.
Di usia yang sama-sama masih 21 tahun, Naraoka dan Vitidsarn menjelma menjadi kekuatan baru di sektor paling bergengsi ini.
Vitidsarn, juara dunia junior tiga kali pada 2017-2019, telah unjuk gigi hingga puncaknya adalah mencapai final Kejuaraan Dunia 2022.
Sedangkan Naraoka perkasa dengan 5 kali kali mencapai semifinal dalam 7 turnamen BWF World Tour terakhirnya, tak terkecuali di World Tour Finals 2022.
Naraoka akhirnya menang dengan skor 21-17, 19-21, 21-17. Akan tetapi, kemenangan atas rivalnya sejak level junior ini tidak diraih dengan mudah.
Pada gim pertama Naraoka sempat tertinggal jauh lima angka dari Vitidsarn pada 10-15.
Baca Juga: Malaysia Open 2023 - Hikmah Ambyarnya Dejan/Gloria di Tangan Ganda Nomor 1 Dunia
Akan tetapi, juara Vietnam Open 2022 ini dapat membalikkan keadaan yang dibuka dengan rentetan empat poin yang mengubah skor menjadi 14-15.
Gim kedua kebalikannya. Naraoka unggul duluan tetapi Vitidsarn dapat membalas di pengujung laga.
Vitidsarn lebih sabar daripada Naraoka dalam permainan lob-lob panjang yang mereka peragakan.
Beberapa poin terakhir memang justru tercipta ketika kedua pemain berusaha untuk mematikan satu sama lain.
Naraoka pun kehilangan tiga poin terakhir karena mati sendiri. Rentetan blunder ini mengubah skor dari 17-18 menjadi 19-21.
Di titik ini Vitidsarn terlihat lebih memegang kendali. Kampiun SEA Games Vietnam memimpin pada interval dengan selisih empat angka 7-11.
Akan tetapi kegigihan Naraoka menjadi pembeda ketika stamina keduanya tampak menurun ketika laga sudah lewat 1,5 jam
Sejumlah kesalahan Vitidsarn membantu Naraoka menyamakan skor pada 15-15.
Naraoka akhirnya membalikkan keadaan pada 16-15. Vitidsarn membalas tetapi sang rival dapat membuka keunggulan lagi pada 17-16.
Baca Juga: Malaysia Open 2023 - Fadia Alami Cedera Tendon pada Pergelangan Kaki
Apa terjadi berikutnya adalah hilangnya poin dari tangan Vitidsarn karena bermain terburu-buru.
Dua percobaan dropshot Vitidsarn malah menghasilkan angka buat Naraoka yang memperlebar margin poin menjadi tiga angka 16-19.
Vitidsarn membuka kembali asa ketika percobaan dropshot ketiganya membuahkan angka.
Apes, di reli berikutnya dia membuat kesalahan sendiri dengan bola lob yang dibiarkan Naraoka mendarat di belakang bidang permainan. Match point.
Naraoka pun berteriak kegirangan ketika smes silang Vitidsarn yang membentur net memastikan kemenangannya.
Kemenangan membawa Naraoka mencapai final pertamanya di turnamen BWF World Tour Super 1000.
Perjuangan Naraoka tidak mudah karena dia selalu menjalani pertandingan panjang sejak babak pertama.
Total 362 menit (6 jam lebih!) sudah dihabiskannya di lapangan pekan ini.
Baca Juga: Malaysia Open 2023 - Haru Apriyani Saksikan Fadia Kesakitan di Lapangan
"Saya mencoba untuk kuat secara mental," kata Naraoka sebelumnya tentang siasatnya untuk mengatasi kelelahan, dikutip dari BWFBadminton.com.
"Kekuatan mental itu penting karena ketika saya lelah secara fisik, saya masih bisa bertahan."
"Saya tidak terburu-buru dengan pukulan saya sembari menjaga kecepatan."
Naraoka kini tinggal menanti hasil laga semifinal lainnya antara rekan senegaranya, Kanta Tsuneyama, dan pemain nomor satu, Viktor Axelsen (Denmark).
Jika Axelsen yang menang, pertandingannya dengan Naraoka akan memiliki daya tarik karena hasil akhir dari pertemuan terakhir keduanya.
Naraoka hampir mengalahkan Axelsen dalam dua gim langsung pada semifinal World Tour Finals 2022 akhir tahun lalu.
Kualitas Axelsen sebagai pemain top terbukti saat dia mampu menggagalkan kemenangan Naraoka di momen sulit dan bangkit pada gim ketiga.
Axelsen punya cara tersendiri untuk mendeskripsikan perlawanan sengit dari Naraoka.
"Anggap saja saya selamat dari tembakan peluru," kata Axelsen saat itu.
Baca Juga: Praveen Jordan Konfirmasi Penampilan pada Indonesia Masters 2023