Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Penghentian kometisi Liga 2 2022/2023 dianggap telah memberikan kerugian untuk para pesepakbola profesional.
Hal ini disampaikan oleh Presiden APPI, Andritany Ardhiyasa.
Pemain Persija Jakarta itu menilai bila dihentikannya kompetisi membuat para pemain kehilangan mimpinya.
Seperti yang diketahui, tanpa adanya kompetisi maka para pemain tak akan bisa bermain sepak bola.
Tak sampai disitu, pemain juga kehilangan mata pencahariannya.
Baca Juga: Bos PSIS Semarang Senang Kalau Shin Tae-yong Keluar dari Timnas Indonesia dan Siap untuk Merekrutnya
Oleh sebab itu, Andritany menegaskan bila pihaknya menolak dengan keputusan dihentikannya Liga 2 dan 3 2022/2023.
"Setiap pemain di liga 1, 2, 3 tentunya ingin sekali bermain."
"Mereka kehilangan jam terbang di lapangan."
"Pastinya ini pekerjaan yang mereka cintai, pekerjaan yang mereka idam-idamkan sejak kecil."
"Selain itu mereka akan kehilangan kontrak dan hak mereka, kehilangan uang," kata Andritany.
Lebih lanjut, Andritany menyebut bila usaha kini terus dilakukan agar kompetisi dapat bergulir.
Baca Juga: Dua Jam Bicara soal Hasil Piala AFF 2022, Indra Sjafri Laporkan Evaluasi Shin Tae-yong ke Ketum PSSI
Salah satunya yakni dengan mendatangi PT Liga Indonesia Baru hingga Kemenpora.
"Sejauh ini kita ketemu LIB ingin tahu terangan LIB."
"Selanjutnya Kemenpora, kita akan ketemu dengan federasi," tuturnya.
Sementara itu, belum lama ini Kemenpora telah menerima kunjungan dari perwakilan klub Liga 2 dan APPI.
Dalam pertemuan tersebut, Menpora Zainudin Amali berniat untuk mencarikan solusi yang terbaik.
"Jadi saya menerima teman-teman dari beberapa klub Liga 2 dan APPI, mereka menyampaikan beberapa hal yang terkait dengan kompetisi yang sudah diumumkan untuk dihentikan," ujar Zainudin Amali kepada awak media termasuk BolaSport.com, di Kantor Kemenpora, Senin (16/1/2023).
"Setelah mendengarkan itu, kemudian saya menyampaikan akan mencari jalan keluar dan saya akan komunikasi dengan PSSI dan operator kompetisi, kemudian dengan pihak-pihak terkait siapa tau masih bisa jalan,".
"Saya kira ini beberapa kali melakukan ini, sebelumnya masih inget saat kompetisi berhenti saya ikut mencarikan jalan keluar dan waktu Covid masih tinggi saya juga ikut mencarikan jalan keluar. Makanya waktu itu jadinya Piala Menpora," ucapnya