Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Terancam Pemecatan, Antonio Conte Akui Masalah Pribadi Berimbas pada Menurunnya Performa Tottenham Hotspur

By Khasan Rochmad - Kamis, 19 Januari 2023 | 22:30 WIB
Antonio Conte mengakui bahwa kehilangan tiga sahabat dekaynya berimbas kepada menurunnya performa Tottenham Hotspur. (TWITTER.COM/INSIDESPURS1)

BOLASPORT.COM - Pelatih Tottenham Hotspur, Antonio Conte, mengalami tahun yang sulit dan berimbas kepada menurunnya performa The Lilywhites.

Pengakuan Antonio Conte merujuk pada kehilangan tiga sahabat dekatnya yang meninggal dunia dalam waktu dekat.

Pada Oktober 2022 lalu, Gian Piero Ventrone yang merupakan pelatih fisik Tottenham Hotspur wafat.

Dua legenda Liga Italia, Sinisa Mihajlovic, kemudian meninggal pada Desember 2022 dan disusul Gianluca Vialli pada awal Januari 2023 lalu.

Kehilangan tiga sahabat dekatnya tersebut memengaruhi kondisi mental dari Conte sehingga berimbas kepada penampilan Tottenham Hotspur musim 2022-2023.

The Lilywhites sendiri mengalami inkonsistensi dan banyak yang merasa Conte tidak melatih dengan sepenuh hati.

Namun, Conte pada akhirnya buka suara dalam wawancaranya yang dikutip BolaSport.com dari The Guardian.

Pelatih asal Italia itu merefleksikan tahun yang sulit tersebut untuk bisa membuat dirinya bangkit.

Baca Juga: Soal Rekor Gol, Bruno Fernandes Setara 3 Striker Kenamaan Liga Inggris

"Yang pasti, musim ini adalah musim yang sulit dari segi personal," ujar pelatih berusia 53 tahun tersebut.

"Kehilangan tiga orang yang sangat saya kenal dalam waktu sesingkat itu tidaklah mudah. Ketika situasi ini terjadi, hal itu membawa Anda pada refleksi penting."

"Sering kali kita berpikir dan kita terlalu mementingkan pekerjaan kita dan melupakan
keluarga."

"Kita lupa bahwa kita perlu memiliki lebih banyak waktu untuk kita. Musim ini membuat saya memiliki refleksi penting tentang masa depan saya."

BEN STANSALL/AFP
Duo penyerang Tottenham Hotspur, Harry Kane dan Son Heung-Min, melakukan selebrasi dalam laga Liga Inggris kontra Crystal Palace di Stadion Selhurst Park, Rabu (4/1/2023).

"Saat Anda bekerja dan pekerjaan ada di pikiran dan kepala Anda, mungkin kita lupa untuk tetap bersama keluarga dan teman."

"Ini adalah semangat kami dan untuk semangat, kami kehilangan banyak hal."

"Tetapi ketika situasi ini terjadi, Anda mulai berpikir mungkin lebih baik memberikan lebih banyak waktu untuk keluarga dan teman-teman Anda, dan juga untuk diri Anda sendiri. Pekerjaan bukanlah segalanya dalam hidup," ujar Conte.

Di tengah inkonsistensi yang dialami Spurs, Conte pun terancam posisinya sebagai pelatih.

Baca Juga: Pakar Transfer Yakin Aubameyang Batal Reuni dengan Barcelona

Datang pada November 2021 lalu, Conte memiliki kontrak hingga akhir musim 2022-2023 nanti.

Sejumlah rumor mengatakan bahwa ikatan dirinya tak akan diperpanjang dan Thomas Tuchel disebut-sebut sebagai calon suksesornya di Spurs.

Menanggapi hal tersebut, Conte mengisyaratkan ingin bertahan lebih lama lagi menjadi pelatih The Lilywhites.

Conte menunjukkan pesan tersirat bahwa klub yang ditinggalnya akan menyesali keputusannya.

"Tentang komitmen dan apa yang saya berikan kepada klub tempat saya bekerja, tidak ada klub yang tidak senang dengan hal ini," kata Conte melanjutkan.

"Biasanya ketika saya meninggalkan klub, mereka sangat menyesalinya karena mereka tahu cara saya bekerja."

"Wajar jika saya menyelesaikan hari saya dengan lelah karena saya banyak bekerja. Untuk alasan ini klub ingin saya bertahan untuk waktu yang lama," tutur eks pelatih Inter Milan tersebut.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P