Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Sporting Director Ducati, Paolo Ciabatti, mengungkapkan alasan kenapa Ducati saat ini tak berminat mendatangkan seorang Marc Marquez (Repsol Honda).
Ducati menjadi pabrikan yang mendominasi tahun lalu, mereka berhasil meraih gelar juara dunia.
Selain itu, mereka juga berhasil menjadi yang terbaik di klasemen konstruktor maupun klasemen tim.
Tahun ini tim pabrikan Ducati maupun tim satelit melakukan perubahan dengan bongkar pasang pembalap.
Di tim pabrikan mereka mempromosikan Enea Bastianini, untuk menggantikan tempat Jack Miller yang hengkang ke KTM.
Sementara itu, di tim satelit Gresini Racing mereka mendatangkan Alex Marquez untuk menggantikan kursi Enea Bastianini.
Alex sendiri meninggalkan Honda setelah mengalami masa-masa yang kurang menyenangkan karena tidak mampu tampil kompetitif.
Selain Alex sebenarnya sang kakak Marc Marquez juga sudah memberikan ultimatum pada Honda jika tidak segera membaik akan hengkang.
Jika hal itu benar terjadi pasti banyak tim yang akan membuka pintu garasi mereka, untuk sang pemilik delapan gelar juara dunia.
Baca Juga: Kental Nuansa Indonesia, Livery Baru Gresini Racing untuk MotoGP 2023
Akan tetapi, tampaknya hal tersebut tidak berlaku untuk Ducati pasalnya mereka menganggap bahwa The Baby Alien sudah terlalu tua.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh salah satu petinggi Ducati yaitu Paolo Ciabatti.
"Marc Marquez adalah pembalap yang fantastis, tetapi dia 5 atau 6 tahun lebih tua dari pembalap yang kami miliki," ucap Ciabatti dikutip BolaSport.com dari Motosan.
"Jadi kami lebih memilih untuk fokus pada pembalap yang berkembang bersama Ducati."
Sejak tahun 2021 Ducati memang mengubah pendekatan mereka dalam memilih pembalap, pabrikan Italia itu lebih mengedepankan pembalap muda.
Pada tahun sebelumnya mereka menggunakan jasa Andrea Dovizioso dan Danilo Petrucci yang sudah berpengalaman di kelas utama MotoGP.
Dengan berani Ducati lalu menunjuk Jack Miller dan Francesco Bagnaia untuk menjadi pembalap di tim utama.
Keputusan terbukti membuahkan hasil tahun lalu, di mana Ducati mampu mengakhiri puasa gelar selama 15 tahun setelah Francesco Bagnaia memenangkan gelar juara dunia.
"Kami membuat keputusan untuk meremajakan tim karena kami mencapai titik di mana kami percaya bahwa kami tidak dapat berbuat lebih banyak dengan pembalap yang kami miliki," ucap Ciabatti.
"Kami menghabiskan delapan tahun bersama Dovi di tim dan dia mencapai hasil yang fantastis."
"Tetapi terkadang dalam hubungan, ada saatnya mereka tidak memberikan lebih dari diri mereka sendiri dan menurut saya itu adalah keputusan yang tepat."
Baca Juga: Bubarnya Suzuki Jadi Berkah, Honda Rekrut Bos Baru pada MotoGP 2023