Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Asisten pelatih Arema FC, Kuncoro mengungkapkan kronologi penyerangan yang menimpa bus timnya.
Seperti yang diketahui, tindakan tidak terpuji kembali ditunjukan oleh oknum suporter belum lama ini.
Tepatnya, terjadi pelemparan batu kepada bus Arema FC.
Hal tersebut terjadi tepat setelah laga antara PSS Sleman versus Arema FC pada Kamis (26/1/2023).
Dalam kejadian ini, beberapa korban pun muncul.
Salah satunya yakni Kuncoro.
Baca Juga: CEO Dewa United Beri Kode Gaet Egy Maulana Vikri?
Kuncoro pun kemudian mengungkapkan kronologi penyerangan tersebut.
Menurutnya, pelemparan batu mulai terjadi setelah bus keluar dari stadion.
Hal itu mengakibatkan kaca bus pecah.
Namun aksi tidak terpuji oknum suporter tak sampai disitu.
Kuncoro mengaku bila bus Arema FC masih dikejar puluhan motor dan terus dilempari batu.
"Kronologi kita keluar dari stadion itu dilempar batu suporter segitu banyaknya. Pak Polisi tanggap segera kami dibawa keluar dari stadion. Jadi enggak tetap di sana."
"Sudah pelan itu jalannya, kaca sudah mulai pecah sejak ke luar stadion, di jalan pun kita masih dikejar mungkin ada 20 sepeda motor sampai daerah Klaten."
"Di jalan juga kami dilempari," kata Kuncoro, dilansir BolaSport.com dari Kompas.com.
Baca Juga: Mengenal Jeonnam Dragons, Klub Baru Asnawi Mangkualam yang Pernah Dilatih Park Hang-seo
Sementara itu, akibat kejadian ini Kuncoro mengalami luka robek pada bagian lututnya.
Ia kemudian mendapatkan perawatan delapan jahitan dan suntikan tetanus karena luka yang dalam dan serius.
Kuncoro menyebut luka tersebut didapatkan saat mencoba menutup kaca bagian belakang bus yang sudah pecah dengan kelambu.
"Kaca belakang habis karena dilempar secara bergantian sama sepeda motor yang mengejar dari stadion itu."
"Akhirnya saya sempat ke belakang untuk bilang nutup pakai kelambu, tapi saya malah kena kaca besar dan mengalami luka robek dalam."
"Kata dokter pas sampai hotel waduh ini harus ke rumah sakit, saya enggak mau tapi karena lukanya dalam bisa tetanus," tuturnya.