Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Trofi-trofi Juventus yang dipamerkan di Juventus Village, Jakarta, seperti menjadi mesin waktu untuk para penggemar yang datang.
Deretan piala yang pernah dimenangi Juventus menjadi salah satu menu utama dalam acara Juventus Village di Lippo Mall Kemang, Jakarta, 27-29 Januari 2023.
Didatangkan langsung dari Italia, piala-piala yang dipamerkan di tengah area Juventus Village seperti mewakili klub untuk “menyapa” para Juventini Indonesia.
BolaSport.com menyaksikan ada trofi Piala Super Italia 1996, Piala Winners 1984, Piala UEFA 1977, dan Piala Interkontinental 1996.
Selain itu Coppa Italia 2017-2018, Piala Super Italia 2021, Liga Italia 2019-2020, dan tentu saja piala Liga Champions yang diraih I Bianconeri pada 1995-1996.
Prinsip “dilihat boleh, dipegang jangan” menjadi aturan untuk para pengunjung.
Mereka boleh melihat, memotret, atau berpose di hadapan trofi-trofi itu, tetapi tidak boleh memegang wadah kaca yang dipakai sebagai penampung piala bergengsi itu.
Meski tidak boleh memegang, para Juventini yang datang antusias mengantre dan berfoto dengan piala yang dimenangi klub kesayangan mereka.
Trofi Liga Italia 2019-2020 menjadi salah satu trofi yang paling sering disinggahi berlama-lama oleh suporter.
Seperti diketahui, Juventus memenangi Liga Italia 2019-2020 dengan 83 poin berkat 26 kemenangan, lima hasil seri, dan hanya menelan tujuh kekalahan.
Skuad I Bianconeri menjadi juara setelah menang 2-0 atas Sampdoria pada 26 Juli 2020 dalam kompetisi yang sempat terhenti akibat pandemi COVID-19 tersebut.
Juventus sukses menjadi juara sembilan musim berturut-turut dengan titel yang mereka rengkuh pada musim 2019-2020.
Penggemar Juventus pun layak menatap berlama-lama piala tersebut, mengingat tim favorit mereka sudah dua musim gagal membawa pulang titel juara liga ke Allianz Stadium.
Juventus kalah bersaing dengan Inter Milan pada musim 2020-2021 dengan finis pada urutan keempat klasemen Liga Italia dengan 78 poin.
Musim berikutnya, giliran rival sekota Inter, AC Milan, yang mengubur impian Juventus jadi juara.
Skuad asuhan Massimiliano Allegri finis di urutan keempat klasemen Liga Italia, sedangkan I Rossoneri menjadi kampiun Liga Italia.
Pada musim 2022-2023, peluang Juventus untuk juara layak dikatakan nol.
Mereka mendapat pengurangan 15 poin sebagai sanksi dari Federasi Sepak Bola Italia (FIGC).
Juventus didakwa atas tuduhan pemalsuan laporan keuangan yang membuat sejumlah petingginya mengundurkan diri.
Hukuman itu langsung berpengaruh ke posisi Juventus di klasemen Serie A.
Baca Juga: Trofi Liga Champions di Juventus Village: Paling Mengilap, Paling Dirindukan
Federico Chiesa dkk terjun ke urutan 11 klasemen Liga Italia musim 2022-2023 dengan 23 poin.
Mereka terpaut 15 poin dari Atalanta di urutan keempat yang merupakan ambang batas kelolosan ke Liga Champions.
Selisih angka dari Napoli yang menjadi pemuncak klasemen lebih jauh lagi.
Juventus tertinggal hingga 27 angka dari I Partenopei.
Perjalanan “lorong waktu” Juventus tidak selesai hanya di era 2020-an.
Penggemar Juventus juga bisa melihat trofi Liga Champions musim 1995-1996.
Trofi Liga Champions musim 1995-1996 merupakan gelar kedua Juventus di kompetisi paling elite antarklub Eropa tersebut.
Juventus menang 4-2 atas klub raksasa Belanda, Ajax Amsterdam, lewat babak adu penalti setelah sempat bermain imbang 1-1.
Setelah itu, I Bianconeri tidak pernah lagi mengecap euforia mengangkat piala Liga Champions.
Mereka sempat menjadi runner-up pada Liga Champions musim 1996-1997, 1997-1998, 2002-2003, 2014-2015, dan 2016-2017.
Selain itu masih ada Piala Winners yang Juventus menangkan pada 1984 seusai menang 2-1 atas FC Porto.
Trofi ini punya nilai khusus bukan karena gengsi turnamen, tetapi karena kelangkaannya, mengingat Piala Winners sudah dihapus sejak 1999.
Baca Juga: Skriniar 100 Persen Gabung Messi di PSG, Inter Milan Terbakar Api Sendiri
Pameran trofi I Bianconeri di Juventus Village pun sahih jadi “mesin waktu” untuk suporter di Jakarta.
Bukan cuma nostalgia momen-momen menggembirakan ketika tim mereka juara, melainkan juga jadi pengingat di tengah situasi Juventus saat ini, bahwa tim mereka tetap sahih jadi salah satu yang terbaik di Eropa.