Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, enggan banyak berkomentar mengenai Arema FC yang mempertimbangkan bubarkan tim.
Karena itu bukan ranah dari Zainudin Amali.
Imbas Tragedi Kanjuruhan, Arema FC terus dilanda problematika.
Baca Juga: Dari Eropa ke Dewa United, Egy Maulana Vikri: Tantangan Baru!
Terbaru, aksi penyampaian pendapat oleh suporter di Kantor Arema FC, Mayjend Pandjaitan, Kota Malang, Jawa Timur, Minggu (30/1/2023) berujung ricuh.
Sebelumnya, bus Arema FC diserang oknum suporter usai menjalani pekan ke-20 Liga 1 2022/2023 kontra PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Kamis (26/1/2023).
"Enggak tau, itu di luar (kewenangan) kita," ucap Zainudin Amali saat ditemui seusai menerima kunjungan klub Liga 2 di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (30/1/2023).
Baca Juga: Daftar Skuad Persib Hadapi PSIS Semarang, Eks Persija Langsung Dibawa
Dia menuturkan, suporter seharusnya bisa mengontrol emosi mereka.
"Kan polisi sudah bertindak tegas, 107 orang ditangkap. Saya kira memang harus begitu," tutur Amali.
"Tidak boleh menunjukkan kemarahan dengan anarkis seperti itu. Jadi, kejadian di Tangerang juga langsung," pria kelahiran Gorontalo itu.
Baca Juga: Jadwal Undian Kejuaraan Beregu Campuran Asia 2023 - Tim Indonesia Berlaga
Amali menyerahkan berbagai tindak anarkis akan ditangani oleh pihak berwajib.
"Ini kami mendukung langkah-langkah kepolisian dalam menegakkan aturan," tutur politisi partai Golkar itu.
"Sesuai aturan supaya siapapun yg berniat membuat kerusuhan itu ditanganinya dengan aturan hukum yg ada," tutupnya.
Baca Juga: Final Road to UFC - Khusus Jeka Saragih, Pertandingan Bisa Disaksikan secara Gratis
Adapun imbas Tragedi Kanjuruhan, Arema FC sudah dijatuhi sanksi oleh Komisi Disiplin (Komdis).
Mulai denda sebesar 250 rupiah hingga larangan bermain di Malang dan tanpa penonton.
Arema FC harus mencari alternatif venue dengan jarak 250 KM dari Stadion Kanjuruhan.
Sejauh ini, berbagai penolakan dialami klub yang berjulukan Singo Edan tersebut dalam menetapkan homebase sementara tim.
Seperti di wilayah Semarang (Stadion Jatidiri), Bantul (Stadion Sultan Agung), dan Boyolali.