Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Persib Bandung, Luis Milla mengaku tak puas dengan performa timnya di babak kedua saat menang atas PSIS Semarang, Selasa (31/1/2023).
Persib Bandung berhasil mencuri poin penuh saat menang 3-1 atas PSIS Semarang di Stadion Jatidiri, Selasa sore WIB.
Maung Bandung unggul 2 gol di babak pertama lewat Marc Klok dan Ciro Alves.
Lalu di babak kedua, David da Silva melengkapi kemenangan Persib setelah memanfaatkan umpan terukur Rezaldi Hehanussa.
Hasil mengantarkan Persib Bandung ke puncak klasemen sementara Liga 1.
Kemenangan ini juga mengukuhkan rekor Luis Milla yang terus berlanjut dengan catatan 13 kali tak terkalahkan sejak menangani Persib Bandung.
Meski begitu, pelatih asal Spanyol tetap tak suka performa Persib Bandung di babak kedua.
Di babak kedua, memang PSIS nyaris mendapat momentum usai mencetak gol yang memperkecil ketinggalan lewat Taisei Marukawa.
"Dalam satu pertandingan akan selalu ada hasil yang berakhir dengan kemenangan atau kekalahan, itu hal yang normal," kata Luis Milla dalam konferensi pers pasca-laga.
"Tetapi jalannya pertandingan kalo bisa kita lihat, saya lebih suka tim Persib ketika babak pertama."
"Di babak kedua, sedikit banyak kehilangan bola, tidak kontrol permainan sehingga akhirnya kita berusaha untuk menjaga standar yang kita miliki yang ada di babak pertama.
Oleh karena itu, Luis Milla memfokuskan adanya evaluasi dan perbaikan untuk laga-laga ke depan.
"Akhirnya kita harus memperbaiki tim ini. Dan itu yang saya lakukan untuk membuat setiap laga lebih baik," lanjut pelatih asal Spanyol itu.
Meski saat ini beradai puncak klasemen, perolehan poin Persib Bandung hanya unggul tipis dengan pesaing terdekatny, Persija Jakarta.
Bahkan di 5 besar klasemen masih bisa menyalip Persib jika performa Maung Bandung tak stabil.
Mengenai hal itu, Luis Milla justru menyoroti efek positif untuk sepak bola Indonesia.
"Cukup terkejut dengan perolehan poin di klasemen. 5 tim punya poin yang tipis," kata Luis Milla.
"Top 5 punya level yang sama. Mereka punya pelatih berbeda, style berbeda dan strategi yang juga berbeda, di mana itu bagus buat sepak bola Indonesia."
"PSM contohnya tim besar bagus, kompetitif, sama halnya dengan Persija, Bali (United)."
Baca Juga: RESMI - Christian Eriksen Cedera 3 Bulan, Man United Comot Pemain Baru pada Deadline Day?
"Itu bisa menjadikan keanekaragaman style yang ada di kompetisi ini," tambahnya.