Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Predikat 'spesialis juara Piala Dunia Antarklub' layak disematkan kepada Real Madrid.
Piala Dunia Antarklub 2022 berakhir dengan Real Madrid keluar sebagai kampiun.
Los Blancos berhak angkat trofi menyusul kemenangan 5-3 atas Al Hilal dalam laga final di Stade Prince Moulay Abdallah, Sabtu (11/2/2023) atau Minggu dini hari WIB.
Los Blancos tanpa ampun menggilas sang wakil Arab Saudi melalui gelontoran gol Karim Benzema, Vinicius Junior, dan Fede Valverde.
Dua nama terakhir berkontribusi dua gol alias brace.
Al Hilal hanya sanggup membalas via Moussa Marega dan dua gol Luciano Vietto.
"Hal terhebat dari klub ini adalah sejarah dan tradisinya. Kami senang menjadi bagian histori ini," ujar pelaith Madrid, Carlo Ancelotti.
"Ini merupakan turnamen yang bagus bagi kami dengan atmosfer fantastis," kata sang nakhoda.
Tak sekadar jadi jawara, Madrid juga mempertahankan rekor kemenangan 100 persen pada final Piala Dunia Antarklub.
Termasuk melawan Al Hilal tahun ini, Madrid sudah lima kali mencicipi pertandingan pemungkas di turnamen bikinan FIFA tersebut.
Hasilnya adalah mereka selalu menuai kemenangan alias tanpa cacat.
Baca Juga: Barcelona Dihina Kakak Lionel Messi, Xavi Hernandez Pilih Tak Ambil Pusing
Final pertama Si Putih terjadi pada 2014 dengan San Lorenzo sebagai lawan.
Mereka menang 2-0 atas klub Argentina itu berkat kontribusi gol Sergio Ramos dan Gareth Bale.
Setelah sempat absen di Piala Dunia Antarklub 2015, Madrid tak terbendung dalam tiga tahun berikutnya secara berturut-turut.
Madrid membekuk Kashima Antlers 4-2 dalam final 2016.
Setahun berselang, Cristiano Ronaldo dkk kembali menapaki fase serupa dan menang minimalis 1-0 atas Gremio.
Lalu pada 2018, empat gol Madrid membuat Al-Ain terbantai dengan skor 4-1 dalam laga puncak.
Al Hilal pun menjadi korban kelima El Real.
Secara keseluruhan, Madrid terlibat dalam enam edisi Piala Dunia Antarklub dan cuma satu kali gagal meraih trofi.
Momen kelam tersebut terjadi pada edisi 2000 saat kompetisi masih menggunakan format penyisihan grup.
Kala itu, skuad besutan Vicente del Bosque finis di posisi kedua Grup A sehingga hanya bisa lanjut ke pertandingan perebutan tempat ketiga.