Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali membuka secara resmi Focus Gruop Discussion (FGD) penyempurnaan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2019, tentang Percepattan Pembangunan Sepak Bola Nasional.
Setelah rangkain dari FGD Penyempurnaan Inpres Nomor 3 yang dimulai dari Bali hingga Palembang, akhirnya final pembahasan ini digelar di Jakarta.
Diskusi yang menghadirkan narasumber dari Pengurus Pusat PSSI, mantan pemain hingga pelatih timnas Indonesia ini berlangsung di Auditorium Kemenpora, Senayan, Jakarta, Senin (13/2/2023).
Dalam kegiatan ini mantan pemain tim nasional seperti Rully Nere, Nil Maizar, Widodo C Putra, hingga dari PSSI diwakili oleh Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri.
Kegiatan ini sebenarnya merupakan FGD yang digelar oleh Kemenpora bersama PSSI.
FGD pertama kali digelar di Palembang pada 31 Januari hingga 2 Februari 2023, setelah itu di Bali pada 10-12 Februari lalu.
Kemudian FGD berikutnya dilangsungkan di Jakarta pada 3 Februari 2023.
Setelah FGD penyempurnaan Inpres Nomor 3 Tahun 2019 terus dilakukan, dan akhirnya penyempurnaan final ini diharapkan bisa memberi dampak bagus untuk sepak bola Indonesia.
Zainudin Amali mengatakan bahwa FGD penyempurnaan Inpres Nomor 3 tahun 2019 ini diharapakan bisa mempercepat perkembangan sepak bola Tanah Air.
Menpora pun berharap dalam diskusi final ini diharapkan akan ada tambahan bagus dari hasil-hasil FGD sebelumnya.
Apalagi pada diskusi kali ini diikuti semua pihak yang memang selama ini bergelut di sepak bola Tanah Air dari pelatih hingga mantan pemain.
“Pagi ini adalah seri terakhir dari FGD yang kita lakukan tentang penyempurnaan Inpres nomor 3 tahun 2019, yang isinya adalah percepatan pembangunan persepakbolaan nasional,” ujar Zainudin Amali kepada awak media termasuk BolaSport.com, di Audotorium Kemenpora, Senin (13/2/2023).
“Dan mudah-mudahan dengan kita hadirkan para pelaku sepakbola ini akan menambah apa yang kita dapatkan di seri Palembang, seri Jakarta dan seri Bali, dan semuanya bisa lengkap karena mereka pelaku langsung,” ucapnya.
Tak lupa Amali pun berterima kasih kepada PSSI yang terlibat dalam penyempurnaan Inpres Nomor 3 Tahun 2019 ini.
Menurutnya PSSI sebagai federasi sepak bola Indonesia memang harus ikut andil dalam penyempurnaan Inpres ini.
Amali pun berterima kasih kepada Indra Syafri yang hadir dalam kesempatan diskusi final ini.
“Dan tentu dari PSSI saya berterima kasih kerjasamanya coach Indra Sjafri, mudah-mudahan ini akan memperkuat inpress yang kita sempurnakan,” kata Amali.
Lebih lanjut, dengan disempurnakannya Inpres nomor 3 ini, Amali berharap sepak bola Indonesia bisa lebih maju lagi.
Apalagi dalam waktu dekat Indonesia bakal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Tentu saja ini diharapkan bisa menjadi pendorong untuk membuat sepak bola Tanah Air lebih baik lagi.
Amali juga berharap apabila sepak bola Indonesia maju nantinya bisa masuk dalam sport industri.
Baca Juga: Optimisme Ketua Umum PSSI Terkait Kemajuan Sepak Bola Indonesia
Dengan begitu, sepak bola tak hanya akan berfokus di tengah lapangan hijau saja.
Akan tetapi, si kulit bundar juga bisa berkembang di berbagai lini khususnya sport industri.
"Saya berharap dengan Inpres yang sempurna kali ini sepak bola kita akan maju,” tuturnya.
“Semua akan menjadi bagian dari sepak bola itu dan kita dorong pihak-pihak industri agar sepak bola jadi sport industri.”
Sementara itu, Staf Khusus Bidang Pengembangan dan Prestasi Olahraga Kemenpora, Mahfudin Nigara mengatakan bahwa seri terakhir dari FGD ini cukup jelas.
Bakal mendengarkan semua masukan dari berbagai pihak dan akan difinalisasi bersama nantinya.
Baca Juga: Menpora Zainudin Amali Puji The Jakmania di Laga Persija Vs Arema FC
Sehingga Inpres Nomor 3 Tahun 2019 nantinya bisa lebih sempurna dan tidak merugikan satu pihak manapun.
“Seperti yang pak Menpora bilang bahwa kita butuh masukan yang jelas ada dan bagaimana yang harus dilakukan oleh semua stakholder terlihat dalam Inpres ini,” kata Nigara.
“Inilah yang kami lakukan sebelum dijalankan kita butuh masukan lebih kongrit dan yang paling bahwa ada beberapa mantan pemain di sini,” ujarnya.