Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih timnas Malaysia, Kim Pan-gon rela menyempatkan bertemu bos Johor Darul Takzim. Sementara itu, Shin Tae-yong menolak ajakan diskusi tim pelatih Persija Jakarta.
Kim Pan-gon mulai mempersiapkan timnas Malaysia untuk menatap Piala Asia 2023 Qatar yang sedianya masih berlangsung akhir tahun mendatang.
Terdekat, Nahkoda asal Korea Selatan itu ingin mengasah pasukannya dalam laga FIFA Matchday edisi Maret.
Menariknya, Kim Pan-gon mempunyai cara tak biasa untuk membentuk skuad terkuat Harimau Malaya.
Baca Juga: Messi Vietnam Dibuang Klub Liga Prancis dan Nasibnya Makin Tak Jelas
Dia akan memanggil skuad timnas Malaysia yang mengantarkan lolos ke Piala Asia dan skuad yang tergabung di Piala AFF 2022.
Sebelumnya, Kim Pan-gon tidak dapat menggunakan barisan pemain inti dalam skuad kualifikasi Piala Asia saat terjun di Piala AFF.
Sebagian besar pemain bintang timnas Malaysia yang berasal dari klub Johor Darul Ta'zim harus absen.
Di antaranya adalah adalah Shahrul Mohd Saad, La'Vere Corbin-Ong, Nazmi Faiz Mansor, Arif Aiman Hanapi, Akhyar Rashid, Matthew Davies, dan Syafiq Ahmad.
JDT hanya menyumbang dua nama yakni Safawi Rasid dan Ramadhan Saifullah.
Izin dari klub dan Piala AFF bukan agenda FIFA membuat pemain tak banyak dilepas gabung timnas.
Demi mendukung prestasi timnas Malaysia, Kim Pan-gon pun mulai menyiapkan berbagai kebutuhan sedari dini.
Belakangan ini, Kim Pan-gon ditemani Presiden Persatuan Sepak Bola Malaysia (FAM), Datuk Hamidin Mohd Amin bertamu ke kantor JDT menemui langsung Tunku Ismail Sultan Ibrahim.
Kedatangan itu bermaksud meminta bantuan Tunku Ismail Ibni Sultan Ibrahim.
Salah satunya mengenai venue pemusatan latihan dan pertandingan timnas Malaysia di Stadion Sultan Ibrahim.
Sebab, FAM harus mencari lapangan baru setelah Stadion Bukit Jalil sedang direnovasi untuk mengganti rumput.
Pertemuan itu disinyalir juga berkaitan dengan pemanggilan pemain Johor Darul Takzim yang sempat terkendala di Piala AFF 2022.
"Datuk Hamidin Mohd Amin, Presiden FAM dan Kim Pan-gon, Pelatih Kepala Harimau Malaya di Markas JDT hari ini untuk membahas beberapa hal terkait sepak bola nasional," ujar Tunku Ismail.
Baca Juga: PSIS Semarang Tertantang Hancurkan Tren Ciamik Dewa United
Keharmonisan hubungan timnas dan klub Malaysia berbanding terbalik dengan yang terjadi di Indonesia.
Shin Tae-yong, selaku pelatih timnas Indonesia justru terlibat konflik dengan pelatih kepala Persija Jakarta.
Pelatih Persija, Thomas Doll tidak merelakan pemainnya gabung TC timnas U-20 Indonesia karena masih membutuhkannya.
Tak pelak, kedua pelatih itu pun terlibat aksi adu mulut dan saling menyindir.
Tak ingin suasana semakin keruh, PSSI lantas mencoba mempertemukan Shin Tae-yong dan Thomas Doll secara daring.
Akan tetapi, Shin Tae-yong justru tidak hadir dan didelegasikan kepada asisten pelatihnya, Nova Arianto.
Mengetahui ketidakhadiran Shin Tae-yong, Thomas Doll mengaku sangat kesal.
Baca Juga: Shin Tae-yong belum Puas Timnas U-20 Indonesia Libas Persija Youth 3-1
"Saya sangat-sangat kecewa dengan pelatih timnas (Shin Tae-yong) karena dia tidak ada," ucap Thomas Doll, Sabtu (11/2/2023).
"Untuk kami, tidak cukup bagi dia untuk melakukan komunikasi di jam 1 siang pada jam makan siang."
"Tidak ada latihan di waktu itu, dia seharusnya bisa ada di situ," kata pelatih asal Jerman itu.
“Saya tidak terima ini, itu tidak respek,” ujar Thomas Doll.
Adapun sampai saat ini, dari total 9 nama yang diinginkan Shin Tae-yong, Thomas Doll cuma mengizinkan lima pemain gabung TC timnas U-20 Indonesia.
Mereka adalah Frengky Missa, Barnabas Sobor, Achmad Maulana Syarif, Resa Aditya Nugraha, dan Ginanjar Wahyu Ramadhani.
Sementara sisa empat nama lain masih di tahan yakni, Alfriyanto Nico Saputro, Cahya Supriadi, Doni Tri Pamungkas, dan Muhammad Ferrari.