Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Christophe Galtier memilih cuek dengan dua kekalahan beruntun Paris Saint-Germain jelang pertemuan dengan Bayern Muenchen.
Babak 16 Besar Liga Champions musim 2022-2023 dimulai pada pertengahan pekan ini.
Big match antara Paris Saint-Germain vs Bayern Muenchen berlangsung pada Rabu (15/2/2023) pukul 03.00 dini hari WIB di Parc des Princes, Paris, Prancis.
Langkah PSG jelang pertemuan tersebut tidak maksimal.
Skuad Christophe Galtier menelan dua kekalahan beruntun.
Mereka tersingkir dari Piala Prancis setelah kalah 1-2 dari sesama tim divisi utama Ligue 1, Olympique Marseille.
Kemudian Leo Messi dkk dihajar AS Monaco 1-3 pada lanjutan Liga Prancis.
Christophe Galtier mengabaikan hasil tersebut.
Ia berjanji skuadnya akan menjadikan laga versus Bayern kesempatan untuk mendapatkan kembali momentum mereka.
“Tentu sulit sebagai pelatih PSG jika kalah dua pertandingan beruntun, apalagi kalau salah satunya membuat tim tersingkir melawan Marseille,” kata Galtier.
“Saya sudah berpikir dan bertindak. Saya tetap berkomunikasi dengan para pemain, mempersiapkan pertandingan, dan mencari struktur terbaik agar PSG bisa bermain bagus.”
“Saya mengabaikan tekanan yang saya rasakan, begitu juga dengan pendapat soal saya, walau saya menghormati semua opini.”
“Hal terpenting adalah yang terjadi di kamar ganti dan persiapan untuk pertandingan mereka,” tuturnya.
Kekalahan dari Marseille dan AS Monaco berdampak pada PSG.
Salah satu bintang klub, Neymar, berang dengan kekalahan tersebut.
Kapten Brasil itu menyalahkan dua pemain yang menurutnya punya andil membuat PSG pulang tanpa poin.
Neymar dikabarkan memarahi Vitinha dan Hugo Ekitike karena tidak mengoper bola ke area yang benar, serta akibat penyelesaian buruk di depan gawang AS Monaco.
Baca Juga: PSG Vs Bayern Muenchen - Nagelsmann: Perlu Keberanian untuk Hentikan Lionel Messi
Mantan pemain Barcelona itu dan Marquinhos juga diberitakan bertengkar dengan Jorge Campos, penasihat olahraga klub.
Kedua pemain meledak gara-gara Campos memarahi skuad PSG karena tidak memiliki sikap yang memadai sepanjang laga.
Pelatih berusia 56 tahun itu tidak menutup mata dengan situasi di tim.
“Memendam kekesalan hanya akan menghabiskan energi secara sia-sia. Perasaan frustrasi itu harus dikeluarkan. Hal itu yang saya terapkan selama menjadi manajer.”
“Mereka semua berbeda-beda, tetapi pada akhirnya semua pemain ini perlu meluapkan kekesalan mereka. Para pemain perlu mengungkapkan perasaan dan tugas pelatih adalah mendengarkan.”
“Di sisi lain, para pemain juga wajib mendengarkan saya. Ada kekecewaan yang berujung pada kemarahan setelah dua kekalahan beruntun.”
“Saya sudah bicara kepada para pemain, saya mendengar opini mereka, dan mereka mendengarkan saya.”
“Tetap saja ada perasaan yang harus diungkapkan,” ujar Galtier lagi.
Rekor kandang PSG melawan Bayern Muenchen superior.
Les Parisiens lima kali menjamu Bayern Muenchen di Parc des Princes dan melewati empat laga di antaranya dengan kemenangan.
Baca Juga: AC Milan Vs Tottenham - Jalan Olivier Giroud Dekati Tuhan-nya I Rossoneri
Finalis Liga Champions musim 2019-2020 tersebut baru tersandung melawan Die Roten pada perempat final turnamen yang sama pada musim 2020-2021.
Bayern pulang dengan kemenangan 0-1 pada pertandingan leg kedua.