Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengumpulkan Bonek dan manajemen Persebaya Surabaya merespons insiden kerusuhan suporter di Semarang.
Sebelumnya terjadi kasus pengeroyokan yang diduga dilakukan oknum pendukung Persebaya Surabaya di Semarang, Jawa Tengah, pada 8 Februari lalu.
Persitiwa tersebut berlangsung dalam rangkaian away Persebaya ke markas PSIS Semarang yang akhirnya pertandingan lanjutan Liga 1 2022/2023 itu ditunda.
Baca Juga: Teco Menyerah, Bali United Lempar Handuk Kejar Juara Liga 1 2022/2023
Kabar pengeroyokan itu sudah banyak tersebar di berbagai media.
Bahkan, Wali Kota Eri Cahyadi turut mengunggahnya melalui akun Instagram pribadinya.
Oleh karenanya, Eri pun mengundang perwakilan Bonek dan manajemen Persebaya untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut.
Ia menginginkan kejadian di Semarang tak terulang kembali pada kemudian hari.
Sebab, cap buruk yang disematkan ke Bonek bisa mencoreng dan Persebaya dan Kota Surabaya.
Menurut Eri, Bonek seharusnya menjadi identitas dari wajah Kota Surabaya dan klub Persebaya itu sendiri.
"Bonek sudah jauh lebih baik dari yang dulu-dulu dengan aktivitas mereka di kemanusiaan, sosial, maupun aktif bersholawat secara rutin," kata Eri dikutip dari laman resmi klub.
"Tapi, semua yang positif ini bisa gugur dengan tindakan segelintir orang yang melakukan aksi-aksi tidak terpuji di kota orang ketika away," lanjutnya.
Baca Juga: 2 Pemain Persib Sudah Gabung Latihan Timnas U-20 Indonesia
Eri Cahyadi berharap Bonek bisa memperkuat sistem dan struktur organisasi.
Apalagi hal itu diatur dalam UU Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan yang menyebut suporter harus membentuk organisasi dan berbadan hukum.
Dengan demikian bisa memudahkan garis koordinasi dan komando ketika Persebaya menjalani pertandingan tandang ke kota lain.
"Toh undang-undang keolahragaan sudah mengamanahkan bahwa suporter harus berbadan hukum," tegasnya.
Lebih lanjut, Eri juga berharap awayday yang dilakukan Bonek bisa terkoordinir.
Mereka yang berangkat hanya yang bertiket dan memang memiliki akomodasi selama perjalanan.
Tidak ada lagi estafetan yang kerap kali menimbulkan korban jiwa.
Guna mewujudkan suporter Persebaya yang lebih baik, Pemerintah Kota Surabaya menurut Eri siap memberikan support penuh.
"Sudah saatnya semua harus komitmen untuk berubah. Kalau bukan sekarang, kapan lagi," kata Eri.