Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Direktur Teknik Timnas Indonesia, Indra Sjafri membeberkan kesulitan skuad Garuda mencari lawan untuk FIFA Matchday.
Indra Sjafri bertekad timnas Indonesia akan mengikuti FIFA Matchday untuk terus memperbaiki ranking.
"Nanti dirilis (lawan timnas Indonesia). Sebagai dirtek saya tak mau lagi kayak dulu," kata Indra Sjafri.
"Setiap agenda FIFA Matchday, harus ada (main)."
"Dulu kenapa kita peringkat 170 (FIFA) karena FIFA Matchday tak pernah main. Kan gak bagus kan,” tambahnya.
Baca Juga: Bali United Ingin Akhiri Paceklik Kemenangan Meski Jumpa Persebaya yang Tengah On Fire
Namun demikian, saat ini skuad Garuda kesusahan mencari lawan.
Dua hal yang bikin timnas Indonesia kesusahan menurut Indra Sjafri adalah adanya match fee dan ranking yang belum baik.
Adapun bila Indonesia bermain tandang juga tak mudah karena ranking FIFA kita belum baik.
Sehingga tidak ada negara atau calon lawan yang mau mengundang timnas Indonesia.
"Ada match fee juga itu (saat mendatangkan Curacao," kata Indra Sjafri.
"Sama kayak kita diundang, kalau ranking kita bagus diundang pasti ada match fee juga (buat kita)."
"Sekarang kita cari lawan susah, bagaimana mau minta match fee?," tambahnya.
Baca Juga: PT LIB Pastikan 8 Laga Tunda Liga 1 Digelar Awal Ramadan, Termasuk Laga Kandang Arema FC
Timnas Indonesia diagendakan menjalani laga FIFA Matchday Maret 2023 mendatang.
Dua lawan yang santer dikabarkan adalah Tajikistan dan Bolivia.
Meski begitu, Indra Sjafri mengaku untuk Bolivia belum pasti karena PSSI mendapat saingan dari Arab Saudi untuk mengundang Bolivia.
“Kalau Bolivia dia dapat tawaran dari Arab Saudi dengan match fee yang lebih besar,” ujar Indra Sjafri.
Menurut Indra Sjafri, Bolivia boleh memilih antara Indonesia atau Arab Saudi.
Hal itu dipengaruhi match fee yang diminta olehnya.
Tim-tim dengan peringkat 100 besar ke atas, bakal meminta match fee yang tak sedikit jika diundang ke suatu negara.
Baca Juga: RESMI - Laga Perdana Timnas U-20 Indonesia vs Fiji Digelar Tanpa Penonton di SUGBK
“Kalau tim-tim 80 ke atas dia minta match fee tidak sedikit,” kata Indra Sjafri.
“Kalau 100 ke bawah bisa dari federasi ke federasi. Tapi, kalau tim kayak 1-50, ingat Belanda ke sini? Itu kan tidak gampang."
“Iya, mereka pasti sudah punya agen."
“Negara-negara di posisi 100 ke atas di peringkat FIFA biasanya sudah memasang tarif laga. Mereka meminta 'match fee' yang tidak sedikit," tambahnya.