Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir memberikan respon tegas atas insiden kerusuhan di Laga PSIS Semarang vs Persis Solo dalam laga pekan ke-25 Liga 1 2022/2023.
Erick Thohir yang belum genap sehari menjabat Ketua Umum PSSI periode 2023-2027 sudah dihadapkan masalah besar.
Terjadi bentrokan antara suporter dan polisi dalam laga PSIS vs Persis di Stadion Jatidiri Semarang, pada Jumat (17/2/2023).
Pertandingan bertajuk Derby Jawa Tengah tersebut sejatinya digelar tanpa kehadiran penonton.
Hal ini berdasarkan keputusan bersama dari Panitia Pelaksana, manajemen PSIS dan Persis serta aparat Kepolisian.
Baca Juga: Timnas U-20 Indonesia Unggul atas Fiji pada Babak I, Tanpa Marselino Ferdinan dan Ronaldo Kwateh
Namun, sejumlah suporter tuan rumah tetap nekat mendatangi stadion demi menyaksikan tim kesayangannya berlaga.
Merespons insiden tersebut, Eric Thohir bergerak cepat untuk berkoordinasi dengan aparat, panitia pelaksana, serta manajemen PSIS Semarang dan Persis Solo.
"Saya sudah berkomunikasi dengan pihak aparat, panpel, dan manajemen kedua tim. Saya meminta kepada seluruh pihak untuk tenang," ujar Erick.
Mantan Presiden klub Inter Milan ini memahami kekecewaan para suporter yang tak bisa mendukung langsung.
Apalagi, mereka sudah jauh-jauh hari membeli tiket laga PSIS vs Persis.
Erick berjanji akan mencari jalan keluar agar laga sepak bola dapat dinikmati dengan tenang dan nyaman untuk semua pihak.
Terlebih, kata Erick, suporter Semarang dan Solo selama ini menjadi contoh dalam membangun rivalitas yang sehat.
"Suporter Semarang dan Solo itu seduluran. Makanya ke depan perlu ada evaluasi terkait kategori risiko pada setiap laga," ucap Erick.
Baca Juga: Laga PSIS Vs Persis Sempat Dihentikan, Kericuhan Pecah, Diduga Hembusan Gas Air Mata Masuk Lapangan
Lebih lanjut, Erick juga meminta aparat keamanan bertindak persuasif dan belajar dari pengalaman tragedi Kanjuruhan.
Tragedi Kanjuruhan menjadi peristiwa memilukan sepak bola Tanah Air setelah merenggut ratusan nyawa.
Erick berharap aparat keamanan bisa lebih berusaha maksimal dalam menenangkan massa tanpa tindakan represif.
Apalagi sampai melakukan tindakan yang berbahaya seperti menggunakan gas air mata.
"Saya minta para suporter dan aparat untuk tenang dan sama-sama berpikir jernih, niat kita sama untuk sepakbola yang aman dan nyaman untuk semua," kata Erick.