Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM – Karena sebelumnya tengah menjadi polemic, maka pembuat aturan MotoGP telah menetapkan tekanan ban minimum yang ketat di bagian depan dan belakang untuk tahun 2023.
Pengungkapan bahwa banyak pengendara telah beroperasi di luar batas depan tahun lalu mendorong perubahan aturan tersebut.
Sebagian besar pembalap mengatakan bahwa apa yang mereka lakukan tahun lalu demi alasan keamanan.
Untuk tahun 2023, pengendara dan tim harus mematuhi tekanan ban depan minimal 1,9 bar (27,6psi) dan 1,7 bar (24,7psi) di belakang.
Baca Juga: Senasib dengan Indonesia, Malaysia Telan Pil Pahit di Kejuaraan Beregu Campuran Asia 2023
Dengan adanya aturan ini, pembalap maupun tim khawatir bahwa kecelakaan akan meningkat di tahun 2023.
Hal ini dikarenakan banyak pengendara percaya bahwa risiko jatuh akan sangat meningkat setelah ban mencapai tekanan depan 2,2 bar (32psi).
Setiap pembalap yang ditemukan telah beroperasi di luar batas minimum dapat menghadapi hukuman dihapusnya waktu putaran dalam latihan dan kualifikasi, dan didiskualifikasi dari balapan.
Pembalap Gresini Ducati Alex Marquez merasa aturan tekanan ban depan tidak masuk akal.
Menurutnya jika tahun lalu aturan itu diberlakukan, maka 13 pembalap kemungkinan besar akan dikeluarkan dari MotoGP Australia.
"Kami banyak bekerja pada aturan tekanan baru, itu menarik. Yang depan, sejujurnya, tidak masuk akal, terutama untuk balapan, karena bisa jadi tidak aman. Untuk yang belakang, saya sangat setuju.” Ucap Alex Marquez.
“Anda bisa didiskualifikasi. Di Australia, saya pikir, 13 pembalap akan didiskualifikasi, atau semacamnya. Karena Anda tidak pernah tahu apa yang akan terjadi.” Lanjutnya.
Marquez berpendapat bahwa aturan soal ban depan ini sama sekali tidak menguntungkan bagi mayoritas pembalap.
"Juga, terlalu rendah di depan tidak akan menjadi keuntungan. Dua balapan pertama, aturan itu tidak akan berlaku, jadi setelah dua balapan saya pikir mereka akan membuat keputusan. Tapi saya pikir mereka tidak akan menetapkan aturan ini.” Ujarnya.
Menurut Marquez, penerapan tekanan ban depan minimum pada akhirnya dapat merusak pertunjukan.
Tak hanya Marquez, Juara dunia MotoGP Francesco Bagnaia menggemakan kekhawatiran keselamatan yang diangkat oleh Alex Marquez.
Baca Juga: Konstestan Sementara Sudirman Cup 2023: Indonesia Bisa Lolos Lewat Jalur Belakang
"Saya melakukan semua sesi dengan tekanan ban depan yang sangat tinggi, karena jika terlalu rendah, maka akan membuat kerugian.” Ucapnya.
"Jadi, kami bisa melanjutkan seperti tahun-tahun sebelumnya. Tapi, sejujurnya, jika terlalu rendah, itu akan menjadi masalah bukan hanya untuk kami tapi untuk semua orang.” Lanjutnya.
MotoGP baru saja memperkenalkan Sprint Race yang akan bergulir di MotoGP 2023 dalam upaya untuk meningkatkan jumlah penonton seri yang semakin berkurang.
Hadirnya Sprint Race harus diakui memang bikin pusing pembalap dan tim di MotoGP.
Menurutnya, Sprint Race bakal membuat balapan menjadi sangat ketat dan penuh emosi nantinya.