Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pemain timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam dapat dikatakan menjadi pionir dan senior di K-League bagi pemain-pemain Asia Tenggara lainnya.
Asnawi Mangkualam saat ini bergabung dengan klub K-League 2, Jeonnam Dragons.
Ia bergabung dengan Jeonnam Dragons pada 27 Januari 2023.
Sebelumnya, pemain berposisi sebagai bek sayap kanan itu bermain untuk klub K-League 2 lainnya, Ansan Greeners.
Mantan pemain PSM Makassar itu bermain untuk Ansan Greeners selama dua musim.
Ia bergabung dengan Ansan Greeners sejak Februari 2021.
Bersama Ansan Greeners, Asnawi mencatatkan 42 pertandingan dengan 2740 menit bermain.
Total ia mencetak dua gol dan mengemas lima assist untuk Ansan Greeners.
K-League 2 musim ini bakal ramai dengan pemain-pemain Asia Tenggara lainnya.
Seoul E-Land mendatangkan pemain Vietnam Nguyen Van Toan yang berposisi sebagai penyerang.
Kemudian, Cheonan FC juga mendatangkan pemain Vietnam, striker Boo Minh Hieu dan bek Ngiyen Can Anh.
Lalu, Cheongju FC merekrut pemain Malaysia, Kogileswaran Raj.
Pemain yang akrab disapa Kogi itu menjadi pemain pertama Malaysia di K-League.
Ramai-ramainya pemain Asia Tenggara di K-League 2, dinilai karena Asnawi Mangkualam.
Asnawi Mangkualam pun mengaku terhormat menjadi pemain pertama yang didaftarkan untuk kuota Asia Tenggara (ASEAN).
Baca Juga: Bertamu ke Kandang RANS Nusantara, Bos Persib Minta Bobotoh Jaga Perilaku
Regulasi kuota ASEAN diperkenalkan pada 2020.
"Saya merasa terhormat menjadi pemain pertama kuota Asia Tenggara," kata Asnawi Mangkualam, dilansir BolaSport.com dari Chosun.
"Saya berharap lebih banyak pemain Asia Tenggara datang dan menjadi aktif.
"Mungkin masih ada prasangka terhadap pemain ASEAN, tapi saya ingin menghilangkan prasangka itu.
"Ini adalah keinginan terbesar saya bagi para pemain untuk datang ke K-League," ujarnya.
Lebih lanjut, Asnawi akan berhubungan baik dengan pemain Asia Tenggara dari tim lain sebagai 'senior K-League'.
"Lain kali, ketika saya punya waktu, saya bisa bertemu mereka," kata Asnawi.
"Di stadion, kami berkompetisi dengan sepak bola, tetapi setelah 90 menit, kami harus seperti teman atau keluarga.
"Ketika kami mengalami kesulitan, teman sejatilah yang saling membantu," ujar anak didik Shin Tae-yong itu.