Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Masalah bayaran ekstra karena adanya sprint MotoGP tidak menemui titik terang setelah wacana "patungan" tidak menemukan kesepakatan.
Permasalahan terkait bonus pembayaran untuk pembalap akibat ditambahkannya format baru sprint di MotoGP 2023 tidak menemui solusi pasti.
Sebelumnya, diskusi mengenai pembayaran bonus untuk sprint telah dibicarakan oleh manajer pembalap kawakan, Carlo Pernat.
Pernat mengajak sejumlah manajer pembalap lainnya untuk memperjuangkan upah esktra karena adanya balapan tambahan ini.
Seperti diketahui, setiap seri MotoGP kini memuat dua lomba yaitu lomba grand prix pada Minggu dan sprint pada Sabtu.
Kendati durasi sprint hanya setelah dari lomba grand prix, risiko cedera yang muncul karena tensi tinggi karena ada poin kejuaraan yang diperebutkan menimbulkan kekhawatiran.
Wacana sprint baru diumumkan secara dadakan pada Agustus 2022, atau ketika sebagian besar pembalap sudah meneken kontrak.
Selain itu tren gaji pokok pembalap MotoGP justru menurun seiring bertambahnya porsi dari bonus penampilan.
"Ada masalah besar di ini, bukan hanya masalah kecil," jelas Pernat yang saat ini menaungi Enea Bastianini, dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
Baca Juga: Marc Marquez Akan Jadi Kesalahan Besar jika Tinggalkan Honda Sekarang
"Kami para manajer pasti akan mengadakan pertemuan."
"Saya telah berbicara dengan Albert Valera yang menjadi manajer Aleix Espargaro dan Jorge Martin serta manajer Maverick Vinales, Giovanni Balestra."
"Cuma manajer Fabio Quartararo, Eric Mahe, yang masih sedikit ragu tentang ini."
"Tapi kami akan bertemu di Sepang dan membicarakan masalah pembayaran bonus sprint race. Tidak mungkin kalau pembalap tidak mendapatkan bonus tambahan," tegasnya.
Gagasan yang dimotori Pernat itu pun akhirnya telah dibicarakan pada tes pramusim MotoGP 2023 di Sepang, Malaysia pada 10-12 Februari lalu.
Sebagaimana dilansir dari Motorsport Total, ada pertemuan tidak formal antara perwakilan tim dan promotor MotoGP, Dorna, untuk membahas masalah tersebut.
Mulanya ada rencana pembayaran bonus sprint akan dibagi menjadi dua yaitu setengah oleh Dorna dan setengahnya lagi oleh tim-tim kontestan.
Nominalnya masih dalam tahap diskusi.
Namun demikian, setelah beberapa kali pertemuan, permasalahan bayaran bonus sprint ternyata tidak kunjung menemui kesepakatan.
Baca Juga: Tinggal Poles Satu Hal, Maverick Vinales Bisa Jadi Ancaman Serius Ducati pada MotoGP
Padahal, seri pembuka MotoGP 2023 akan digelar lima pekan lagi, tepatnya pada 24-26 Maret 2023 di Sirkuit Algarve, Portimao, Portugal.
Kabarnya, tidak semua pabrikan mau untuk membayar prize money untuk sprint.
Ketimpangan persebaran pembalap pada MotoGP 2023 disinyalir menjadi penyebabnya.
Saat ini Ducati memiliki pasukan terbanyak dengan delapan pembalap.
Honda, KTM, dan Aprilia masing-masing memiliki empat pembalap.
Sedangkan Yamaha hanya dua pembalap saja karena tidak memiliki tim satelit.
Baca Juga: Bos Ducati Bicara Peluang Alex Marquez hingga Pesaing Terberat Francesco Bagnaia