Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Managing Director Yamaha, Lin Jarvis optimistis bisa merebut gelar juara dunia pada MotoGP 2023, karena sudah pernah berada dalam kondisi yang lebih buruk sebelumnya.
Jarvis sudah bersama Yamaha sejak tahun 1999, dia sudah melewati berbagai kondisi dan setumpuk masalah.
Tidak mudah untuk membawa pabrikan Jepang itu merebut gelar juara di kelas utama MotoGP.
Butuh lima tahun baginya untuk membawa Yamaha meraih gelar, tepatnya tahun 2004 bersama Valentino Rossi.
Sejak saat itu Yamaha menjadi salah satu pabrikan yang diperhitungkan di kelas utama MotoGP.
Sampai saat ini Jarvis sudah mempersembahkan delapan gelar juara dunia, empat bersama Rossi, tiga bersama Jorge Lorenzo dan satu bersama Fabio Quartararo.
Tahun lalu dia gagal mengantarkan Quartararo mempertahankan gelar juara dunia, setelah di bagian akhir musim 2022 Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) tampil gemilang.
Sejauh ini, Yamaha bersama dua pembalapnya belum menunjukkan perubahan yang signifikan dari tahun lalu.
Hal tersebut bisa dilihat dari hasil Tes Pramusim MotoGP Sepang 2023 pada 10-12 Februari lalu.
Baca Juga: KILAS BALIK - Dari Pedrosa ke Quartararo di Petronas, Saat Takdir 2 Pembalap Juara Bersinggungan
Selama tiga hari pengujian, Quartararo maupun Franco Morbidelli masih terseok-seok di atas YZR-M1.
Dalam hasil kombinasi tiga hari tes pramusim, mereka hanya menempati peringkat ke-19 dan ke-20.
Tapi menurut Jarvis tahun ini kondisinya jauh lebih baik, jika dibandingkan pada tahun 2003 lalu.
Pada saat itu Yamaha benar-benar memulai semuanya dari nol, tapi tahun 2004 mereka bisa langsung meraih gelar juara dunia bersama Rossi.
"Ini sangat berbeda dari tahun 2004 lalu, karena kami tidak memenangkan satu balapan pun di tahun 2003," ucap Jarvis dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
"Jadi kami benar-benar memulai dari awal semuanya."
Tahun ini mereka sudah memiliki sebagian besar pondasi, untuk bangkit dan merebut kembali gelar juara dunia.
Quartararo yang berakhir sebagai runner-up juara dunia, berhasil memenangkan tiga balapan.
"Saya tidak melihat tempat kedua sebagai hasil yang negatif, tapi lebih pada musim yang sulit," ucap Jarvis.
Baca Juga: Tetap Akur atau Saling Benci, Bastianini Hadapi Konsekuensi Rivalitas Internal dengan Bagnaia
"Itu seperti kata pepatah, pil pahit."
Pengalaman pernah berada di masa yang lebih sulit, kemudian bangkit dan bisa meraih gelar juara membuat Jarvis cukup optimis menyambut MotoGP 2023.
"Faktanya, kami mengalami banyak pasang surut sejak tahun 2003 dan inilah kami, masih dalam permainan," ucap Jarvis.
"Kami cukup optimis. Saat ini Anda bisa merasakan optimisme. Semua orang lapar untuk memulai lagi."
Baca Juga: 6 Tahun Jadi Jagoan MotoGP tapi Tak Pernah Menang, Waktunya Johann Zarco Lepas Kutukan