Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap Repsol Honda, Joan Mir, tak menampik bahwa dirinya akan dihadapkan dengan ekspektasi tinggi pada MotoGP 2023.
Joan Mir diharapkan mampu meraih kesuksesan bersama Honda karena latar belakangnya sebagai juara dunia di kelas Moto3 dan MotoGP.
Untuk kedua kalinya dalam rentang waktu empat tahun terakhir Repsol Honda memiliki kombinasi dua pembalap juara MotoGP.
Sebelumnya adalah Marc Marquez dan Jorge Lorenzo pada musim 2019. Apakah berhasil? Sayangnya tidak.
Namun, Direktur Honda Racing Corporation (HRC), Tetsuhiro Kuwata, dalam keterangan resminya punya alasan untuk percaya kepada Mir.
Pembalap yang memenangi gelar juara Moto3 dengan motor Honda menunjukkan progres adaptasi yang oke saat tes pramusim kemarin
"Joan Mir menjadi juara dunia dua kali pada usia 25 tahun dan memiliki rekam jejak yang terbukti mampu beradaptasi dengan cepat pada situasi baru," kata Kuwata.
"Saya berharap dapat melihat mereka berdua meraih kesuksesan yang kami di Honda HRC tahu bahwa mereka mampu melakukannya tahun ini," ujarnya.
Harapan tersebut diakui Mir memberinya tekanan tersendiri pada musim ini.
Baca Juga: Joan Mir Dikira Valentino Rossi Saat Tampil Perdana dengan Seragam Repsol Honda
Akan tetapi, Mir berharap tekanan tersebut mampu mengubahnya untuk membuktikan kualitasnya sebagai mantan juara dunia.
"Bagi saya tahun lalu, saya kehilangan tekanan yang lebih besar dan tekanan positif," kata Mir dikutip BolaSport.com dari Motosan.
"Contohnya seperti kita berjuang untuk gelar juara, dan bukan tekanan negatif seperti kita tidak mendapatkan hasilnya, motornya tidak bekerja."
"Tekanan adalah sesuatu yang selalu saya nikmati dan seorang olahragawan harus belajar untuk mengatasinya," ujarnya.
Masih soal tekanan, Mir juga tak lepas dari sorotan akankah dia mampu lebih baik daripada pendahulunya.
Para juara dunia lain seperti Jorge Lorenzo, Alex Marquez, hingga Pol Espargaro kesulitan mengimbangi level performa Marquez.
"Saya tidak pernah berhenti memikirkan apa yang kurang dari Pol (Espargaro) atau Jorge (Lorenzo) untuk bisa sukses di tim ini," akunya.
"Saya pikir sebagai pembalap profesional saya mencoba untuk memastikan semuanya terkendali."
"Saya mencoba mengikuti sesi latihan dengan 100 persen, memberikan yang terbaik dari diri saya dan apa yang saya pikir bisa saya berikan," ujarnya.
Baca Juga: Jangan Sampai Quartararo dan Morbidelli Silang Pendapat soal Kurang Lebihnya Yamaha
Meski demikian, Mir tidak ingin membicarakannya lebih jauh.
"Di luar kegagalan yang mungkin dialami beberapa pembalap, saya harus fokus pada diri saya sendiri dan memberikan 100 persen," kata Mir.
"Saya adalah pembalap yang berbeda dengan dua pembalap yang Anda sebutkan, dan bukan karena saya berbeda maka saya akan berhasil."
"Ini cuma tergantung pada saya untuk mengendalikannya dan memberikan 100 persen sehingga kami berhasil, yang pada akhirnya adalah tujuan kami."
"Ketika saya mengatakan bahwa kami berbeda, itu berarti setiap pembalap berbeda satu sama lain," ucap Mir melanjutkan.
"Saya tidak ingin mengatakan bahwa saya lebih baik, hanya saja setiap orang berbeda."
"Jelas bahwa bergabung dengan tim ini, dengan rekan setim seperti yang saya miliki, membuat tantangannya makin rumit," imbuhnya.
Baginya, ini menjadi tantangan terbesarnya bersama Honda yang tengah dilanda krisis performa dalam dua musim terakhir.
Tak ada tujuan lain bagi seorang pembalap untuk meraih kesuksesan dalam kariernya.
Baca Juga: Joan Mir Dikira Valentino Rossi Saat Tampil Perdana dengan Seragam Repsol Honda
Mir percaya bahwa dirinya dan Marc Marquez akan berupaya untuk meraih hasil bagus pada MotoGP 2023.
"Entah bagaimana, rekan setim yang saya miliki ini menginginkan hal yang sama dengan saya, yaitu meraih sukses," kata Mir tentang Marquez.
"Jika dia bisa menunjukkan bahwa hal itu bisa dilakukan, maka itu berarti saya juga bisa melakukannya."
"Ini adalah tantangan bagi saya untuk beradaptasi dalam situasi seperti ini, tetapi saya katakan bahwa saya datang pada saat yang tepat dalam karier saya."
"Saya menantikan tantangan ini."
"Seperti yang saya katakan sebelumnya, melihat diri saya dengan seragam ini adalah mimpi dan saya sering membayangkan diri saya seperti ini," pungkasnya.
Baca Juga: Marc Marquez Sebut Sang Adik Pernah Jadi Malaikat Penyelamatnya