Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Eko Setyawan membeberkan alasan dihidupkannya kembali Badan Tim Nasional (BTN) PSSI ini.
Pada kepengurusan baru PSSI era Erick Thohir ini ia kembali menghidupkan lagi BTN yang telah mati suri sejak federasi dibekukan FIFA pada 2015 silam.
Pembentukan ini dilakukan PSSI tentu saja bukan tanpa alasan.
Apalagi BTN sendiri terakhir kali ada pada era kepemimpinan Djohar Arifin Husin.
Baca Juga: Dony Tri Pamungkas Ungkap Pesan dari Thomas Doll saat Bergabung ke Timnas U-20 Indonesia
Setelah itu, pada saat La Nyalla Mattalitti terpilih pada 2015 sebagai Ketua Umum PSSI tak berjalan lancar.
Sebab pada saat itu, PSSI dibekukan pemerintah yang berujung sanksi pembekuan keanggotaan dari FIFA.
Dengan begitu, PSSI pun tak bisa berbuat banyak.
Namun, saat PSSI sudah kembali diakui sebagai anggota oleh FIFA pada 2016, BTN tidak masuk dalam pengurusan baru.
Bahkan BTN tak dibentuk dan sudah dilupakan.
Akan tetapi, era Erick Thohir ini BTN kembali dihidupkan karena Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu memiliki target tersendiri.
Mantan Presiden Inter Milan itu sejak awal mengaku ingin mengembangkan sepak bola Indonesia.
Oleh karena itu, dihidupkannya kembali BTN ini sebagai bentuk keseriusannya untuk membenahi sepak bola Tanah Air.
Eko menjelaskan bahwa alasan dibentuknya BTN ini untuk mempersiapkan timnas Indonesia juga.
Salah satu tujuannya yakni bisa tampil di Piala Dunia 2042.
"Nah, kenapa kita ini harus bentuk lagi atau aktifkan lagi BTN tujuannya jelas untuk Piala Dunia, pak Erick bilang kita harga mati paling tidak 2042 kita harus main di Piala Dunia senior, itu kan butuh persiapan liga diperbaiki," ujar Eko Setyawan kepada awak media.
"Semua diperbaiki baru kita kesana tapi kalau tidak diperbaiki ya bagaimana kita mau kesana. Itu yang ada di blue print, yang harus diikuti," ucapnya.
Menurut Eko adanya BTN ini diharapkan bisa membuat sepak bola Indonesia lebih terfokuskan.
Eko juga menyinggung bagaimana Presiden RI, Joko Widodo alias Jokowi berbicara soal persiapan timnas Indonesia agar berlangsung maksimal.
Baca Juga: Kim Pan-gon Akui Korsel Tolak Ajakan Uji Coba Malaysia, Shin Tae-yong Boleh Coba Lobi
Sehingga pemain diharapkan adanya BTN ini timnas Indonesia tak hanya akan berkumpul dalam dua pekan setelah itu langsung tampil di turnamen.
Menurutnya hal yang dilakukan selama ini tidak efektif, untuk itu adanya BTN ini skuad Garuda diharapkan bisa lebih maksimal lagi saat jelang menghadapi sebuah turnamen.
"Jadi kalau kita bicara BTN, supaya lebih terfokus. Bahkan pak Jokowi minta kalau bisa janganlah 2 Minggu timnas kumpul terus main kalau bisa timnas itu ikut liga, ya bisa saja," kata Eko.
"Timnas satu tim ini diikutkan di Liga 1, Singapura sudah melakukan, Malaysia sudah lakukan sehingga chemistry sudah dapat saat bermain di timnas. Pak Jokowi sampai tanya seperti itu," lanjutnya.
Lebih lanjut, Eko menjelaskan apabila hal tersebut diwujudkan dan dapat berjalan sesuai rencana.
Baca Juga: Dony Tri Pamungkas Ungkap Pesan dari Thomas Doll saat Bergabung ke Timnas U-20 Indonesia
PSSI bakal membayar gaji pemain secara profesional seperti halnya kontrak di klub-klub.
Bahkan apabila timnas Indonesia bisa keluar sebagai juara, nantinya akan diberikan kepada klub yang berada di bawahnya.
"Berarti kan federasi keluarkan gaji harus bayar pemain selama ikut di liga harus dibayar pemain main cost lagi buat federasi untuk membayar tim ini, gaji pelatih, gaji timnas, dibayar seperti pemain-pemain profesional lainya," tutur Eko.
"Tapi ini gabungan pemain timnas, bagaimana kalau juara? Juara dikasihkan ke tim liganya, dia tidak boleh juara. Tujuannya hanya untuk membagikan chemsty saja, itu permintaan pak Jokowi, sarannya. Jadi pak Ketum PSSI tampung," pungkasnya.